Viral Video Sosialisasi di Semarang Melarang Warga Hamil di Tengah Wabah Corona

27 Mei 2020 12:24 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-Ilustrasi ibu hamil Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
com-Ilustrasi ibu hamil Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Video sosialisasi petugas puskesmas di Semarang sedang viral di media sosial. Viralnya video tersebut lantaran petugasnya menyampaikan sosialisasi terkait larangan hamil selama masa pandemi COVID-19.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Semarang, dr Abdul Hakam, menjelaskan sosialisasi itu dilakukan oleh petugas surveilans kesehatan kematian ibu dan anak (Gasurkes KIA). Sosialisasi merupakan bagian dari upaya pencegahan penularan COVID-19 ibu hamil.
"Terkait konten sosialisasi tunda hamil tersebut meneruskan imbauan dari BKKBN Pusat bahwa BKKBN meminta tunda kehamilan selama pandemi COVID-19. Penundaan kehamilan bertujuan untuk menghindari komplikasi kehamilan dan kelahiran selama pandemi," kata dr. Hakam saat dikonfirmasi, Rabu (27/5).
Lebih lanjut, kata Hakam, terkait bahasa penyampaian yang diucapkan oleh petugas itu diakuinya memang terlalu apa adanya. Untuk itu, hal ini akan menjadi koreksi bagi pelaksanaan sosialisasi selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Terlepas dari viralnya video sosialisasi tersebut, Hakam menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Semarang apabila merasa tak nyaman dan kurang berkenan dengan cara sosialisasi tersebut.
Dia juga meminta warga, terutama ibu yang sedang mengandung, tidak cemas. Sebab hingga kini memang belum terbukti janin dalam kandungan bisa tertular COVID-19 dari ibu yang terjangkit.
"Kami mohon maaf mungkin ada yang kurang nyaman dengan viralnya berita tersebut. Masyarakat tidak perlu cemas, terutama untuk ibu yang sedang mengandung. Sampai saat ini belum ada bukti janin yang ada di dalam kandungan bisa tertular dari ibu yang positif COVID-19. Namun upaya pencegahan tetap dilakukan. Terus lakukan upaya pencegahan dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Gunakan masker saat terpaksa keluar rumah dan tetap jaga jarak aman," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Meski belum ada kasus, kata Hakam, upaya preventif akan lebih baik diterapkan untuk meminimalisasi kemungkinan yang belum diketahui.
"(Upaya preventif) Penundaan program hamil sekaligus mendukung pencegahan penyebaran COVID-19 melalui tempat publik seperti rumah sakit," ujar Hakam.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona