Visual story Jejak Pertama Corona di Indonesia

Virus Corona di Indonesia: Rata-rata 3 Pasien Meninggal Setiap Hari

27 Maret 2020 19:26 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Virus corona meluas di Indonesia. Ilustrator: Maulana Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Virus corona meluas di Indonesia. Ilustrator: Maulana Saputra/kumparan
Kasus pasien positif virus corona di Indonesia melonjak tinggi. Data yang disampaikan juru bicara pemerintah untuk penanganan corona, Achmad Yurianto, per Jumat (27/3), menyatakan pasien positif virus corona telah mencapai angka 1.046.
Tak hanya itu, angka kematian karena virus corona juga turut bertambah. Di tanggal yang sama, terdapat penambahan 9 kasus kematian. Dengan begitu, total sudah ada 87 kematian akibat virus corona di Indonesia.
Sedangkan, 46 pasien dinyatakan sembuh, atau bertambah 11 dari hari sebelumnya.
Terkait kasus kematian, di Indonesia baru terjadi di hari ke-10 setelah diumumkannya kasus pertama dan kedua positif corona. Namun, sejak pengumuman kasus kematian pertama pada 11 Maret lalu, angka kematian terus bertambah.
kumparan mencoba menghitung rata-rata kematian yang terjadi di Indonesia akibat virus corona. Data yang kami gunakan berasal dari worldometers.info, sebuah situs yang menampilkan garis waktu penularan virus corona di seluruh dunia secara real time.
Adapun rumus untuk penghitungannya adalah sebagai berikut:
Jumlah kematian ter-update dibagi jumlah hari sejak kasus positif corona pertama diumumkan pada 2 Maret 2020.
Dalam hal ini, 87 kasus kematian dibagi 26 hari. Hasilnya memunculkan angka 3,34 yang kami bulatkan menjadi 3.
Berdasarkan perhitungan itu, dapat disebutkan bahwa terdapat rata-rata 3 kasus kematian akibat corona di Indonesia setiap harinya.
Selain mencermati angka kasus kematian yang tinggi, pasien positif corona di Indonesia juga telah menembus ribuan kasus. Menurut pengamatan Achmad Yurianto, ada beberapa faktor yang membuat angka tersebut terus meningkat setiap harinya.
Pertama, karena masih ada kasus positif yang berkeliaran di ruang publik. “Ini menandakan bahwa penularan masih berlangsung terus-menerus,” ujar Yuri di Gedung BNPB, Jakarta.
Dengan begitu, lanjutnya, maka potensi kontak langsung dengan kasus positif juga masih sangat besar. Padahal, bila kontak dengan orang yang sakit ini terus terjadi, tentunya jumlah orang yang tertular kemungkinan akan semakin tinggi.
“Ini yang kemudian jadi faktor utama penambahan kasus dari hari ke hari,” kata Yuri.
Solusi yang ditawarkan pemerintah untuk menelusuri orang yang diduga positif COVID-19 adalah dengan rapid test. Saat ini pemerintah akan melakukan rapid test untuk kelompok-kelompok yang memiliki risiko tertular dari pasien positif di rumah sakit.
“Ini kita laksanakan bersama masyarakat sehingga bisa cepat ditemukan dan isolasi, baik secara mandiri di rumah atau di rumah sakit,” tutur Yuri.
Corona menyebar luas di Indonesia. Ilustrasi: Maulana Saputra/kumparan
.....
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk membantu mencegah penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten