Virus Corona Itu Menyebar Saat Valentine

2 Maret 2020 16:58 WIB
comment
17
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Istana Merdeka, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dua warga Depok, Jawa Barat, positif terjangkit virus corona (COVID-19). Keduanya kini dirawat intensif di RS Sulianti Saroso, Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kedua pasien tersebut adalah seorang ibu berinisial MD (64) dan anak perempuannya, NT (31). Ibu itu tertular dari anaknya yang bertemu langsung dengan warga Jepang.
"Kenanya karena dia (NT) guru dansa, dansa dengan teman dekatnya (WN Jepang) dan kemudian tanggal 14 [Februari] kalau enggak salah [bertemu], 14 Februari. [Tanggal] 16 [Februari], dia merasa batuk-batuk, enggak enak," kata Menkes dr Terawan Agus Putranto di RSPI Sulianti Saroso, Senin (2/3).
"[Lalu dia] rawat jalan ke RS, kemudian pulang masih enggak nyaman. Tanggal 26 Februari dia minta untuk dirawat sajalah, wong, batuknya enggak hilang-hilang, dan sesak demam dikit. Kemudian dirawat tanggal 28 [Februari], ditelepon sama teman dansanya, teman dekatnya itu di Malaysia orang Jepangnya, tadi dengan corona positif," lanjut dia.
Ilustrasi virus corona. Foto: Shutter Stock
Berdasarkan penelusuran kumparan, NT dan WN Jepang itu sempat datang ke acara malam valentine (14 Februari) di Paloma Bistro, Menteng, Jakarta Pusat. Akan tetapi, pihak Paloma menegaskan tak ada acara dansa, melainkan gala dinner.
ADVERTISEMENT
"Tidak ada [salsa], karena kita tanggal 14 Februari itu acara valentine [saja], enggak ada latin night atau salsa dance," ujar Marketing & Business Development Executive, Cindy Unsri, saat dihubungi kumparan.
Meski begitu, Cindy membenarkan bahwa restonya membuka pelatihan latin dance. Namun, latin dance hanya digelar setiap Sabtu malam.
"Kita emang ada [latin dance], tapi setiap Sabtu malam, kalau tanggal 14 Februari itu 'kan jatuhnya Jumat," tuturnya.
Suasana Paloma Bistro (tetap buka) di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/3). Foto: Darin Atiandina/kumparan
Di hari dan jadwal yang sama, NT dan WN Jepang positif corona itu diduga juga mengunjungi klub lain, yakni Amigos Bar & Cantina, Kemang, Jakarta Selatan. Di tempat ini, keduanya diduga bertemu dan berdansa bersama.
Jadwal latin night juga dibenarkan oleh pihak Amigos, Restaurant Manager at Amigos Bar & Cantina Kemang.
ADVERTISEMENT
"Kalau setiap hari Jumat kebetulan tanggal 14 Februari 2020, memang kami ada latin night. Kami buka untuk umum, tamu-tamunya rata-rata lokal semua. Selasa, di Bellagio, Jumat, di Kemang," tuturnya.
Hanya saja, baik Amigos maupun Paloma, tak mengetahui pasti kabar NT dan kedua WN Jepang tersebut.
Rupanya, pada 14 Februari, virus corona telah melalui masa inkubasi di tubuh WN Jepang, hingga menulari NT. Pada 16 Februari, NT mulai menunjukkan gejala batuk, sesak napas dan demam, hingga tak kunjung sembuh 10 hari berikutnya.
Pada 26 Februari, NT memutuskan berobat di RS Mitra Keluarga, Depok. Berdasarkan hasil pemeriksaan, NT teridentifikasi broncopneumonia.
Kemudian tanggal 28 Februari, NT dihubungi oleh WN Jepang itu bahwa ia positif corona dan sedang dirawat. WN Jepang tersebut dinyatakan positif corona usai mendarat di Malaysia.
ADVERTISEMENT
Mendengar berita ini, NT meneruskan kabar tersebut ke dokter dan perawat di RS Mitra Keluarga Depok.
"Dia pasien dalam pemantauan, sehingga teman-teman dokter yang ada di rumah sakit itu sudah siapkan diri dengan peralatannya begitu dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," tutur Terawan.
Suasana restauran Amigos di Kemang, Jakarta Salatan, Senin (2/3). Foto: Mirsan Simamora/kumparan
NT kemudian dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso pada tanggal 29 Februari dan hingga saat ini masih dalam perawatan. Ibu NT juga positif corona karena melakukan kontak dengan NT.
Terkait hal itu, Terawan mengatakan akan menelusuri siapa saja yang berdansa pada 14 Februari itu, untuk mengecek kemungkinan mereka juga terkena corona.
"Ya, didata siapa aja, ke mana, diumumkan juga siapa yang merasa pada waktu itu pergi ke klub itu, ada keluhan apa," ucapnya.
ADVERTISEMENT
"Kami cek semua pegawainya," imbuh Terawan.