Virus Corona Varian Gamma Terdeteksi di Rusia
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kabar ini dilaporkan oleh kantor berita Interfax, mengutip pengembang vaksin Rusia EpiVacCorona, Vector Institute, pada Kamis (22/7).
“Varian Delta ini tersebar di seluruh wilayah Federasi Rusia, dengan beberapa kasus terisolasi dari varian Gamma terdeteksi,” ungkap Vector Institute, dilansir Reuters.
Vector Institute mengatakan, sama halnya dengan varian Delta, varian Gamma juga dikategorikan sebagai “varian yang menyebabkan kekhawatiran” karena penularannya yang begitu mudah. Varian Gamma juga diketahui dapat mengurangi efektivitas dari antibodi.
Dikutip dari BBC, varian Gamma memiliki mutasi kunci yang disebut E484K. Mutasi ini dapat membantu si virus dalam menghindari pertahanan imun orang yang dijangkitinya.
Varian Gamma juga memiliki mutasi N501Y, yang juga ditemukan pada varian Alpha (Inggris) dan Beta (Afsel). Mutasi ini berpotensi membantu varian Gamma lebih mudah menyebar.
ADVERTISEMENT
Dideteksinya varian corona lain tentu berisiko, mengingat dengan Rusia kini sedang mengalami lonjakan kasus dan kematian yang buruk akibat varian Delta.
Pada Kamis (22/7), Rusia melaporkan penambahan kasus harian sebanyak 24.471 infeksi dan 796 kematian akibat COVID-19 .
Kini, total kasus COVID-19 Rusia mencapai 6.054.711 infeksi dan 151.501 kematian. Negara berpenduduk 144 juta jiwa ini berada di posisi keempat negara dengan kumulatif kasus corona terbanyak dunia, setelah AS, India, dan Brasil.
Rentannya situasi di Rusia semakin diperburuk dengan rendahnya laju vaksinasi dan menipisnya jumlah dosis vaksin di sejumlah daerah.