Vladimir Putin: Misi 20 Tahun AS di Afghanistan Sia-sia, Hasilnya Nol

2 September 2021 5:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anatoly Maltsev/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Anatoly Maltsev/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Rusia Vladimir Putin kembali melontarkan kritik keras kepada Amerika Serikat. Ia menyebut, misi militer AS di Afghanistan selama 20 tahun terakhir hanya membawa tragedi dan kerugian, baik bagi pemerintah AS maupun rakyat Afghanistan.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Al Jazeera, Putin berpendapat upaya para tentara AS dalam menanamkan nilai dan norma Barat di Afghanistan sia-sia.
“Pasukan AS hadir di wilayah tersebut [Afghanistan] selama 20 tahun. Dan selama itulah mereka mencoba–ini dapat dikatakan tanpa menyinggung siapa pun–untuk membudayakan warga lokal, tetapi faktanya, untuk memaksakan norma dan standar kehidupan mereka, termasuk organisasi politik masyarakat,” papar Putin pada pertemuan dengan remaja di Kota Vladivostok, Rabu (1/9).
“Satu-satunya hasil [dari misi AS] adalah tragedi dan kehilangan bagi mereka yang melakukannya–bagi Amerika Serikat–dan terutama, bagi orang-orang yang hidup di wilayah Afghanistan. Ini hasilnya nol, bahkan bisa jadi negatif,” tegasnya.
Sudah bukan rahasia umum bahwa Putin kerap melontarkan kritik keras terhadap negara-negara Barat yang mencoba "memaksakan" nilai dan norma mereka di negara non-Barat.
ADVERTISEMENT
Pemerintahan Rusia juga secara rutin mengecam kebijakan-kebijakan AS di Afghanistan.
Pekan lalu, Putin mengungkapkan bahwa Rusia tidak akan ikut campur dalam masalah Afghanistan. Menurutnya, Moskow telah belajar dari pengalaman pendudukan Soviet di Afghanistan puluhan tahun lalu.
Marinir AS memberikan bantuan selama evakuasi di Bandara Internasional Hamid Karzai, di Kabul, Afghanistan, Jumat (20/8/2021). Foto: Lance Cpl. Nicholas Guevara/U.S. Marine Corps/Reuters
Putin juga mengeluhkan upaya negara-negara Barat yang mencoba untuk menempatkan para pengungsi Afghanistan di negara-negara Asia Tengah sekutu Rusia. Musababnya, Putin tak ingin kelompok militan muncul di sana.
Pemerintah Rusia tampak optimistis terkait kepemimpinan baru Taliban di Afghanistan. Mereka mengatakan, Rusia tidak akan ikut campur dalam urusan dalam negeri mereka. Namun, Rusia sendiri masih mencatat Taliban sebagai organisasi “teroris”.
Pekan lalu, Utusan Khusus Rusia untuk Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan Rusia telah mengevakuasi ratusan warganya dari Afghanistan dan berencana untuk mengirimkan penerbangan lainnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Kabulov, Kedutaan Besar mereka juga tengah berupaya membangun hubungan dengan Taliban. Rusia menyatakan kesediaannya untuk membantu pembangunan kembali ekonomi Afghanistan dan mendesak negara-negara Barat untuk tidak membekukan aset-aset milik pemerintah Afghanistan.
“Kami membangun hubungan [dengan pejabat Taliban], Kedutaan kami di Kabul bekerja secara aktif perihal ini,” kata Kabulov kepada stasiun televisi lokal.