Wacana Penghargaan Nobel Perdamaian bagi Donald Trump

11 Juni 2018 8:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Medali penghargaan Nobel. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Medali penghargaan Nobel. (Foto: Wikimedia Commons)
ADVERTISEMENT
Penyelesaian Perang Korea menjadi salah satu isu yang akan dibahas dalam pertemuan Pemimpin Tertinggi Korut Kim Jong-un dan Presiden AS Donald Trump. Bila mereka berhasil mewujudkannya, bukan tidak mungkin Penghargaan Nobel Perdamaian akan diraih.
ADVERTISEMENT
Sekumpulan orang dari Partai Republik di AS telah menominasikan Trump untuk mendapatkan penghargaan Nobel. Menurut mereka, Trump telah berperan aktif dalam penyelesaian konflik di Korea.
"Trump harus mendapatkan Penghargaan Nobel Perdamaian 2019 dalam perannya di Perang Korea, denuklirisasi, dan membawa kedamaian di wilayah tersebut," ujar Luke Messer, satu dari 18 anggota DPR yang menggagas ide itu.
Bahkan, para penggagas tersebut meyakini pemerintahan Trump telah berhasil mewujudkan persatuan global --tak terkecuali China-- dengan memberikan sanksi ke Korut.
"(Sanksi ini) telah menghancurkan perekonomian Korut sehingga mereka mau bernegosiasi," lanjut dia, dikutip dari Sky News, Minggu (10/6).
"Kami tak berpikir ada orang lain yang berhak (atas penghargaan Nobel) selain Trump atas kerja kerasnya yang tak kenal lelah mewujudkan perdamaian dunia," ucapnya.
Moon Jae-in dan Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
zoom-in-whitePerbesar
Moon Jae-in dan Donald Trump. (Foto: REUTERS/Carlos Barria)
Nampaknya, ini bukan sekadar 'bisa-bisaan' Partai Republik saja. Seusai KTT Korea pada April lalu, Presiden Korsel Moon Jae-in ternyata senada dengan Messer dan kawan-kawan.
ADVERTISEMENT
"Donald Trump bisa ambil Penghargaan Nobel-nya. Yang kami butuhkan perdamaiannya saja," ucap Moon, dilansir The Telegraph.
Bahkan pernyataan ini telah dilontarkan oleh Moon sejak Januari lalu.
"Trump layak diberikan apresiasi sebesar-besarnya karena telah mewujudkan dialog antarKorea," kata dia.
Wacana penghargaan Nobel ini tentu telah didengar langsung oleh Trump. Apalagi pada April lalu dalam sebuah kampanye di Michigan, pendukung Trump meneriakkan "Nobel! Nobel!" tepat di hadapannya.
"Baik, sangat baik. Terima kasih. Saya hanya ingin menyelesaikan tugas ini," timpal Trump sambil tertawa.
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
zoom-in-whitePerbesar
Donald Trump (Foto: REUTERS/Win McNamee)
Menanggapi hal ini, sejumlah anggota parlemen di wilayah Nordik --tempat Penghargaan Nobel diberikan-- seakan tertegun dengan rencana pemberian Nobel untuk Trump.
"Trump? Perdamaian? Kamu bercanda, ya?" kata Lene Larsen, dikutip dari TIME.
ADVERTISEMENT
Hasse Jakupsen bahkan menyebut kemungkinannya sangat kecil.
"Saya yakin orang Norwegia bisa mempertimbangkan ini dengan baik. Dinominasikan bukan berarti kamu benar-benar dapat penghargaan itu. Harapan (Trump dapat penghargaan) ini konyol banget," kata Jakupsen.
Trump rencananya akan bertemu dengan Kim Jong-un pada Selasa (12/6) di Singapura. Pertemuan nanti diharapkan dapat membawa perdamaian pada dua Korea yang telah berperang sejak 1953.
Walau Trump dianggap andil besar dalam perdamaian Korut, tapi dia juga dinilai merusak upaya perdamaian Palestina-Israel dengan memindahkan Kedubes AS ke Yerusalem bulan lalu. Langkah Trump ini dianggap melanggar konsensus internasional terkait status kota suci tersebut.
Ada lima presiden yang tercatat pernah mendapatkan penghargaan Nobel, yakni Theodore Roosevelt, Woodrow Wilson, Jimmy Carter, dan Barack Obama.
ADVERTISEMENT
Obama mendapatkan penghargaan bergengsi itu pada 9 Oktober 2009, sebelum dilantik sebagai Presiden ke-44 AS. Penghargaan Nobel didapatnya atas "usaha luar biasa untuk memperkuat diplomasi internasional dan hubungan antarmanusia".
Obama baru menerima penghargaannya di Oslo pada 10 Desember 2009. Ia menjadi Presiden AS pertama yang mendapat Nobel dalam tahun pertama kepemimpinannya.
Saksikan ulasan lengkap kumparan soal pertemuan Kim dan Trump di topik Kopdar Kim-Trump.