Wagub Bali Ungkap Pemicu Kasus COVID-19 Naik: Omicron, PTM, dan Liga 1

7 Februari 2022 11:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wisatawan bermain bola voli di pantai Canggu di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di Bali. Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
zoom-in-whitePerbesar
Wisatawan bermain bola voli di pantai Canggu di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19) di Bali. Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
ADVERTISEMENT
Wagub Bali Tjokorda Oka atau akrab disapa Cok Ace mengungkap pemicu naiknya kasus COVID-19. Menurutnya ada tiga pemicu, yakni varian omicron, klaster sekolah, dan sepakbola.
ADVERTISEMENT
Cok Ace mengatakan, Kemenkes belum mengumumkan jumlah kasus terkonfirmasi varian Omicron di Pulau Dewata. Namun ia yakin, virus corona Omicron sudah terdeteksi di Bali.
"Iya (disebabkan) Omicron. Secara spesifik tidak ada cuma laporan hariannya kan kemarin sudah turun 1.500 yang sebelumnya 2.000 lebih, itu sebagian besar karena Omicron," kata Cok Ace kepada wartawan di Gedung DPRD Bali, Senin (7/2).
Cok Ace menuturkan, virus corona begitu cepat menyebar di sekolah yang mengelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen. Sehingga Pemprov Bali memutuskan untuk menerapkan PTM terbatas dan daring mencegah penularan lebih luas.
ADVERTISEMENT
"Macam-macam (klaster penularan di Bali), ada yang banyak klaster sekolah. Kemudian ada klaster sepak bola itu cukup banyak. Memang sudah terjadi penularan lokal di sini. Oleh sebab itu, mungkin nanti akan dilanjutkan beberapa kebijakan-kebijakan antara lain masalah sekolah dihentikan sementara," kata dia.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace. Foto: Dok. Pemprov Bali
Cok Ace mengatakan ada klaster terakhir yakni kerumunan saat warga beraktivitas di luar rumah. Menurut Cok Ace, warga sempat terlena dengan kasus corona yang landai pada akhir tahun 2021.
Akibatnya, banyak warga mengabaikan protokol kesehatan. Salah satu di antaranya adalah kegiatan upacara agama. Warga berkerumun dan tidak bermasker di tempat ibadah.
"Kita tidak sebut klaster upacara, ini klaster kerumunan. Jadi itu menunjukkan angka tertinggi dari laporan Polda. Di antaranya terjadi (penyebaran) itu karena kerumunan. Oleh sebab itu menjadi atensi kita," kata dia.
ADVERTISEMENT

Kasus Naik Mulai Medio Januari 2022

Berdasarkan catatan Gubernur Bali Wayan Koster, kasus COVID-19 di Bali mulai naik sejak pertengahan Januari 2022. Pada tanggal 16 Januari 2022, hanya ada 14 kasus.
Lalu per tanggal 26 Januari 2022, orang yang kena corona di Bali naik menjadi 139. Pada tanggal 3 Januari mencapai 1.501 kasus.
Pada tanggal 5 Februari 2020 terjadi kasus harian tertinggi, yaitu 2.038 kasus positif COVID-19 baru. Kenaikan kasus ini sudah melebihi kasus harian tertinggi pada varian Delta tahun 2021 lalu.
Total kumulatif terkonfirmasi positif COVID-19 di Bali telah mencapai 125.232 kasus. Terdiri dari 111.251 sembuh, 4.094 meninggal dan 9.887 kasus dirawat.
Prajurit TNI menjemput warga yang terkonfirmasi positif COVID-19 menuju lokasi isolasi terpusat (isoter) di kawasan Kuta Selatan, Badung, Bali, Sabtu (21/8/2021). Foto: Fikri Yusuf/Antara Foto