Wagub DKI: Belum Ada Satgas Untuk Hepatitis Akut, tapi Tim Sudah Bergerak

11 Mei 2022 17:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Riza Patria di Pendopo Balai Kota DKI Jakarta, Senin (20/12). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemprov DKI Jakarta belum membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk menangani Hepatitis Akut Misterius.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, sudah ada tim dari Dinas Kesehatan DKI yang bergerak untuk mengatasi hal tersebut.
“Bentuknya belum sampai Satgas. Nanti kan masalah ini kita akan tunggu kebijakan dari pemerintah pusat atau Kementerian Kesehatan,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (11/5).
“Terkait Satgas juga sudah menjadi protap di Pemprov DKI pembentukan tim apakah satgas namanya atau tim atau apa pun namanya itu sudah menjadi ketentuan aturan,” lanjutnya.
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
Meskipun begitu, bukan berarti Pemprov DKI abai terhadap pengendalian virus yang belum diketahui asal usulnya ini. Apalagi fokus penanganan Hepatitis Misterius ini bukan hanya menjadi fokus DKI Jakarta saja, tapi juga sudah menjadi perhatian dunia.
“Di Jakarta sendiri kami dari Dinkes sudah memerintahkan semua jajaran, rumah sakit sampai dengan puskesmas juga jajaran tenaga kesehatan untuk melaporkan semua perkembangan yang ada terhadap Hepatitis Akut ini melalui web aplikasi yang kami miliki,” jelas Riza.
Infografik Waspada Hepatitis Akut pada Anak. Foto: kumparan
Dalam penanganannya, Riza mengatakan Hepatitis Akut tidak akan jauh berbeda dengan penanganan COVID-19. Sebab, inti dari pencegahannya adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan.
ADVERTISEMENT
Hanya saja yang menjadi perbedaan mendasar adalah Hepatitis disinyalir hanya akan menjangkiti anak umur 1 bulan sampai 16 tahun.
“Tetap laksanakan prokes sekalipun pandemi sudah menurun gejalanya sudah berkurang dan sebagainya, tetep laksanakan prokes,” pungkasnya.
Hingga saat ini sudah ada 21 kasus yang diduga terjangkit Hepatitis Akut Misterius di DKI Jakarta. Kasus ini diluar dari temuan 3 kasus yang sebelumnya dinyatakan meninggal dunia.