Wagub DKI: Helena Lim Diduga Pemilik, Bukan Pegawai Apotek

15 Februari 2021 20:37 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helena Lim. Foto: Youtube/Helena Lim
zoom-in-whitePerbesar
Helena Lim. Foto: Youtube/Helena Lim
ADVERTISEMENT
Posisi Helena Lim sebagai penerima vaksin COVID-19 dosis pertama jadi pro kontra. Sebab, crazy rich PIK ini justru dapat vaksin di tahap pertama yang seharusnya diprioritaskan untuk tenaga kesehatan.
ADVERTISEMENT
Surat pernyataan dari apotek yang menunjukkan Helena merupakan pegawai apotek diduga memudahkannya mendapatkan vaksin pertama itu.
Pemprov DKI Jakarta menerjunkan Inspektorat untuk menelusuri peristiwa ini. Dari hasil pemeriksaan, inspektorat menduga Helena Lim bukanlah pegawai, tapi pemilik.
"Ternyata diduga di situ adalah pemilik, bukan pegawai. Biarlah itu menjadi wewenang kepolisian. Kalau ada diduga manipulasi data, itu wilayah kepolisian, bukan kami lagi," kata Wagub DKI Jakarta Riza Patria, di Balai Kota Jakarta, Senin (15/2).
Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Ahmad Riza Patria di Gedung DPRD DKI Jakarta di Jakarta, Senin (6/4). Foto: Dok. Humas DPRD DKI
Sementara, dari internal, Inspektorat tidak menemukan pelanggaran prosedur apa pun dari Puskesmas dalam menerima dan memberikan vaksin COVID-19 kepada Helena Lim.
"Alhamdulillah tidak ada. Petugas Puskesmas sudah melakukan prosedur, aturan yang ada bahwa yang bersangkutan bawa surat rekomendasi keterangan dari apotek yang menyatakan bahwa empat orang itu pegawai," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Riza meminta semua warga bersabar dalam mendapatkan vaksin COVID-19. Sebab, pemerintah sudah mengatur waktu untuk setiap elemen masyarakat.
"Kami minta sabar, tenang, pada waktunya akan mendapat kesempatan yang sama mendapat vaksin. Sekarang kita prioritaskan dulu sesuai aturan dan kebijakan pemerintah pusat, vaksin diberikan kepada nakes, kita ikuti lah," ucap dia.