Wagub DKI Sebut Ada 24 Kasus Diduga Hepatitis: Masih Gejala

13 Mei 2022 8:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Hepatitis A. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyebut saat ini ada 24 anak yang menunjukkan gejala yang diduga kasus Hepatitis.
ADVERTISEMENT
“Ada lagi 24 kasus kategori Hepatitis yang umum biasa gejala. Namun masih dalam bentuk gejala. Ini lah kita minta seluruh warga untuk lebih hati-hati,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (12/5).
Kasus ini di luar 21 kasus yang tercatat masuk ke dalam kategori Hepatitis Akut Misterius. Sebab 24 kasus ini masih menunjukkan gejala yang menjurus ke arah Hepatitis, sehingga masih diperlukan pengecekan lebih lanjut.
“Yang diduga kuat masuk dalam kasus Hepatitis Akut itu ada 21 kasus, 3 meninggal, kemudian 14 [kasus] kategori di bawah 16 tahun, sisanya 7 orang di atas 16 tahun ya,” lanjut Riza.
Hingga saat ini, Riza mengatakan keseluruhan kasus memang belum bisa dikategorikan sebagai Hepatitis Akut Misterius. Untuk memutuskan hal tersebut harus melewati pengecekan spesimen yang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Partia. Foto: Pemprov DKI
“Semuanya masih dalam proses penyelidikan, pemeriksaan epidomologi, pemeriksaan dari Hepatitis A sampai E ini masuk dalam kategori pending clasification,” lanjut Riza.
Melihat penyebaran yang semakin meningkat dari hari ke hari, Riza pun meminta Dinas Kesehatan DKI Jakarta mulai bergerak untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Riza juga meminta kepada orang tua untuk mengawasi lingkungan anak-anak, sebab kasus ini umumnya memang menjangkiti anak usia 1 bulan sampai 16 tahun.
Maka dari itu, Riza meminta agar anak-anak di usia rentan tersebut untuk menghindari tempat-tempat umum dan keramaian.
“Selalu melaksanakan prokes secara patuh, disiplin serta bertanggung jawab dan hindari tempat-tempat umum seperti kolam renang, arena bermain, tempat bermain, railink dan tempat makan bersama. Termasuk juga di sekolah-sekolah yang berpotensi,” pungkas Riza.
ADVERTISEMENT