news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Wagub DKI soal Pneumonia Anak di Jakarta: Kondisi Normal, Tak Ada Peningkatan

27 Oktober 2021 0:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wagub DKI Riza Patria saat Tinjau RSUD Cengkareng. Foto: Dok.ppid.jakarta
zoom-in-whitePerbesar
Wagub DKI Riza Patria saat Tinjau RSUD Cengkareng. Foto: Dok.ppid.jakarta
ADVERTISEMENT
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi soal adanya peningkatan pneumonia anak di Jakarta. Kabar ini pertama kali keluar di media sosial Twitter.
ADVERTISEMENT
Seorang pengguna Twitter yang mengaku bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) mengatakan terjadi peningkatan pasien pneumonia anak di tempatnya bekerja. Ia lalu meminta agar masyarakat waspada.
Terkait kabar ini Riza mengatakan Dinkes DKI Jakarta sudah melakukan pengecekan data ke setiap rumah sakit. Data yang diterima oleh Pemprov DKI tidak ada peningkatan pasien pneumonia anak.
“Itu berawal dari seorang dokter yang menyampaikan melalui Twitter. Jawaban dari Dinkes yang kami terima itu masih dalam batas wajar normal, tidak ada peningkatan,” kata Riza kepada wartawan, Selasa (26/10).
“Mungkin kebetulan di rumah sakit (tempat pengguna Twitter) tersebut ada peningkatan. Tapi secara umum di Jakarta tidak ada peningkatan,” tambahnya.
Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria usai meninjau vaksinasi dari mobil vaksin keliling yang singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Rabu (14/7). Foto: Dok. Istimewa
Riza juga mengatakan saat ini keterisian ruangan tempat tidur dan ICU rumah sakit di Jakarta tidak mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
“Masih normal. ICU kita masih 20 persen, tempat tidur 7 persen,” ungkapnya.
Maka itu, Riza menegaskan kondisi saat ini tidak akan mengganggu pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas yang sedang berjalan. Ia yakin Dinkes bisa melakukan antisipasi jika ada peningkatan pasien karena satu penyakit.
“Dinkes sudah tahu kapan musim-musim penyakit seperti DBD (demam berdarah dengue) dan lain-lain, termasuk sekarang COVID-19,” pungkasnya.