Wagub DKI Ungkap Alasan Belum Buka Sekolah: Tak Ingin Jadi Klaster Corona Baru
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Untuk sekolah, DKI terus pertimbangkan yang terbaik. Karena memang kita tak ingin sekolah jadi klaster baru," kata Riza kepada wartawan, Jumat (14/8).
"Di negara-negara lain yang dirasa aman, ketika dibuka sekolah, kemudian ada klaster baru. Mudah-mudahan ini jadi pertimbangan kita untuk belum membuka sekolah," tuturnya.
Berdasarkan Satgas COVID-19, 4 wilayah yang masih berisiko tinggi (zona merah) adalah Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Sementara Jakarta Selatan dan Kepulauan Seribu kini termasuk zona oranye.
Dalam pemaparannya Kamis (13/8) kemarin, juru bicara Satgas COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengungkapkan seluruh wilayah di Jakarta kecuali Kepulauan Seribu masih memiliki kasus aktif di atas 1.000 orang.
ADVERTISEMENT
Data per 12 Agustus 2020 menunjukkan kasus aktif di Jaksel 1.309, Jakbar 1.268, Jaktim 1.305, Jakut 1.775, dan Jakpus 2.213.
Kemendikbud Buka Sekolah di Zona Hijau dan Kuning
Kemendikbud memastikan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah zona kuning dan hijau penyebaran corona akan tetap dimulai. Sementara sekolah di zona oranye dan merah masih dilarang karena berisiko tinggi penularan virus corona.
Namun, kebijakan ini dikembalikan ke masing-masing daerah, termasuk komite sekolah seperti kepala sekolah, guru, dan wali murid.
Selain itu, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) juga akan tetap diberlakukan karena sekolah tatap muka menerapkan sif maksimal 50 persen dari kapasitas kelas. Sedangkan sisa 50 persen siswa lainnya akan tetap difasilitasi PJJ.
ADVERTISEMENT
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona