Waketum Gerindra: Nuruzzaman Salah Besar Tuding Kami Main Isu SARA

13 Juni 2018 3:10 WIB
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Wasekjen Gerindra Mohammad Nuruzzaman mundur sebagai kader. Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Arief Poyuono tidak masalah dengan keputusan mundur Nuruzzaman. Tapi, Arief menilai, tuduhan Nuruzzaman kepada Gerindra soal memainkan isu SARA merupakan kesalahan besar.
ADVERTISEMENT
"Monggo saja mau mundur itu terserah. Wong bebas saja kok, kalau punya pandangan pribadi," kata Arief saat dikonfirmasi kumparan, Selasa (12/6).
"Tapi, tuduhan kalau Gerindra memainkan isu SARA itu salah besar dan Mohammad Nuruzzaman tidak ngerti dan salah besar mengatakan Gerindra memainkan isu SARA di Pilkada DKI," ujar dia.
Arief menilai, Nuruzzaman harusnya lebih mengerti dengan gerakan umat yang muncul selama Pilkada DKI Jakarta. Terlebih, Nuruzzaman mengklaim merupakan seorang santri.
"Kalau dia santri, dia harus ngerti gerakan yang dibuat umat Islam di Jakarta. Itu bukan SARA, tetapi itu gerakan untuk menuntut keadilan terhadap Ahok yang justru memainkan isu SARA di Pilkada, dengan turut campur mencoba menafsirkan sebuah ayat dalam Al-Quran yang mana Ahok bukan beragama Islam," jelas Arief.
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Twitter @noeruzzaman)
zoom-in-whitePerbesar
Mohammad Nuruzzaman. (Foto: Twitter @noeruzzaman)
Dia menilai, komentar Nuruzzaman kepada Fadli Zon tidak mendasar. Mengingat Indonesia memang tidak memiliki hubungan bilateral dengan Israel.
ADVERTISEMENT
"Kalau dia merasa tidak suka dengan statement Fadli Zon yang mengomentari kiai-nya karena pergi ke Israel saya rasa tidak mendasar, ya. Karena memangkan Israel tidak ada hubungan bilateral dengan Indonesia," ucap tutup Arief.
Sebelumnya, Wakil Sekjen DPP Partai Gerindra Mohammad Nuruzzaman resmi mundur dari Partai yang dibelanya selama ini. Nuruzzaman menyebut salah satu alasan utamanya mundur adalah cuitan Waketum Gerindra Fadli Zon yang menurutnya telah menyinggung KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya.
Menurutnya, sebelum mengomentari soal Gus Yahya, Fadli Zon seharusnya bertanya dulu kepada dirinya. Sehingga, ia tidak akan memandang komentar Fadli Zon tersebut sebagai perbuatan yang menyinggung santri NU.