Waketum PKB: Menteri yang Genit Nyapres Etikanya Mundur

11 Mei 2022 17:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyampaikan pidatonya usai penandatanganan pakta integritas dan penyerahan form Model B.1-KWK Parpol bagi calon kepala daerah dari PKB di Jakarta, Senin (24/8). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menyampaikan pidatonya usai penandatanganan pakta integritas dan penyerahan form Model B.1-KWK Parpol bagi calon kepala daerah dari PKB di Jakarta, Senin (24/8). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mendukung pernyataan terbaru Presiden Jokowi yang meminta menteri fokus pada tupoksinya. Menurut Jazilul, menteri harus fokus membantu Indonesia menyelesaikan tantangan ke depan.
ADVERTISEMENT
"Kami dukung perintah Presiden Jokowi agar para menterinya fokus bekerja sesuai target dan bidang tugasnya, sebab keadaan ke depan makin sulit. Saatnya bekerja keras untuk presiden," kata Jazilul kepada wartawan, Rabu (11/5).
Jazilul pun menyinggung menteri yang justru fokus kampanye demi pilpres. Menurutnya, hal itu tak boleh dibiarkan oleh Jokowi.
"Jangan biarkan kalau ada menteri yang genit tebar pesona nyapres, padahal kerjanya kedodoran dan minim prestasi," ujarnya.
Jazilul menghargai hak politik para menteri Jokowi untuk mencalonkan diri menjadi presiden. Namun, ia menegaskan jabatan menteri tak boleh digunakan sebagai fasilitas untuk mengkampanyekan dirinya di pilpres.
Presiden Joko Widodo pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Ia menambahkan, menteri yang memilih kampanye dibanding tupoksinya sebagai pembantu presiden sebaiknya mundur.
"Etikanya, sih, mundur, itu lebih gentle. Kecuali enggak peduli dengan etika," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Jokowi meminta para menterinya mendukung pelaksanaan tahapan Pemilu 2024 yang dimulai pertengahan tahun ini. Hal ini disampaikan Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna, Senin (9/5).
"Berkaitan dengan tahapan Pemilu 2024, yang sudah akan dimulai pertengahan tahun ini, saya juga minta menteri, kepala lembaga agar fokus betul-betul bekerja di tugasnya masing-masing," kata Jokowi di Istana Negara dilihat dari Youtube Sekretariat Presiden.
"Pemilu terselenggara dengan baik, lancar dan tanpa gangguan," tegas dia.