Waketum PPP: Posisi Ketum dan Sekjen, Kami Utamakan Kader

28 Oktober 2020 14:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Bursa calon ketua umum PPP kini tengah ramai diperbincangkan. Belakangan muncul nama figur eksternal yang berpotensi untuk menjadi orang nomor satu di partai berlambang kakbah itu.
ADVERTISEMENT
Sebut saja nama Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Sandiaga Uno yang muncul lewat aspirasi kader. Nama Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa pun sempat dimunculkan oleh DPC PPP Surabaya.
Wakil Ketua Umum DPP PPP Amir Uskara menjelaskan, PPP adalah partai yang sangat mengutamakan kader untuk jabatan strategis.
"PPP adalah partai kader yang mengutamakan kaderisasi dalam mengisi jabatan Ketua Umum dan Sekjen serta ketua dan sekretaris di tingkat provinsi dan kabupaten/kota (DPW dan DPC)," kata Amir saat dimintai tanggapan, Rabu (28/10).
Amir menegaskan, AD/ART PPP telah tegas mensyaratkan Ketum dan Sekjen harus pernah menjadi pengurus DPP minimal 1 periode.
Ketentuan itu sekaligus menjawab berbagai spekulasi terkait munculnya tokoh eksternal yang diwacanakan menjadi Ketua Umum PPP.
Suasana Pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta.
 Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Pembukaan Mukernas V PPP di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
"AD/ART partai mensyaratkan calon Ketum dan Sekjen harus pernah jadi pengurus minimal satu periode. Jadi, kalau ada tokoh eksternal kita sangat terbuka untuk menerima selain dua posisi di atas," tutur Wakil Ketua Komisi XI DPR itu.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Amir mengatakan, perubahan AD/ART dimungkinkan dalam muktamar PPP Desember mendatang. Namun, ia menggarisbawahi, untuk poin posisi Ketum dan Sekjen tak akan dibahas.
"Kalau perubahan (AD/ART) bisa saja, tetapi untuk calon Ketum dan Sekjen sepanjang pelaksanaan Muktamar, tidak pernah masuk pembahasan," tandas Amir.
Selain nama Sandiaga dan Khofifah, nama Suharso Monoarfa sebagai Ketum incumbent kembali mencuat. Lalu ada nama Politikus senior PPP Ahmad Muqowam, Wantimpres Mardiono.