Wakil Kepala Bank Sentra Myanmar Ditembak di Rumahnya

7 April 2022 18:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) dan Tentara Kareni (KA) di sebuah pos pemeriksaan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. Foto: STR/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Pasukan Pertahanan Kebangsaan Karenni (KNDF) dan Tentara Kareni (KA) di sebuah pos pemeriksaan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. Foto: STR/AFP
ADVERTISEMENT
Wakil kepala bank sentral Myanmar, Than Than Swe, mengalami luka tembak usai penyerangan di kediamannya di Yangon pada Kamis (7/4). Rentetan serangan terhadap pejabat kembali melanda negara itu akhir-akhir ini.
ADVERTISEMENT
Juru bicara junta, Zaw Min Tun, menyebut Swe ditembak oleh penyerang tak dikenal. Sejauh ini, belum ada kelompok yang mengeklaim pertanggungjawaban atas serangan itu. Kini, Swe tengah mendapatkan perawatan di rumah sakit.
"Ia ditembak pagi ini sekitar pukul 11.30 dan terluka. Ia sekarang berada di rumah sakit militer," ujar Tun, sebagaimana dikutip dari AFP.
"Kami mendengar ia dalam kondisi baik," tambahnya.
Tentara berdiri di samping kendaraan militer protes kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. Foto: STR/REUTERS
Milisi sipil yang mendeklarasikan diri sebagai pasukan pertahanan rakyat jumlahnya kini makin meluas. Mereka angkat senjata untuk melawan junta militer.
Pertempuran itu tak muncul tanpa aba-aba. Militer Myanmar telah melangsungkan serangan berdarah atas perbedaan pendapat sejak merebut kekuasaan. Kerusuhan sosial dan krisis ekonomi lantas menjulang.
Masyarakat yang kelelahan kemudian meletuskan resistansi. Para pemberontak turut menyasar pejabat yang dianggap menjalin relasi dengan tentara. Swe sendiri merupakan pejabat yang ditunjuk oleh junta.
Para pengunjuk rasa saat mereka bentrok dengan petugas polisi anti huru hara selama protes terhadap kudeta militer di Yangon, Myanmar, Minggu (28/2). Foto: Stringer/REUTERS
Pembantaian pejabat junta dan terduga informan terjadi nyaris setiap hari di Myanmar. Militer juga kerap membalas serangan-serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Nasib serupa menimpa kepala keuangan perusahaan komunikasi Mytel, Thein Aung. Pada November 2021, Aung ditembak mati di luar rumahnya di Yangon.
Ekonomi negara Asia Tenggara itu terperosok dalam kekacauan sejak kudeta. Junta berupaya memperkuat kendali ketat atas uang asing yang semakin langka.
Pada Minggu (3/4), bank sentral Myanmar memerintahkan agar devisa yang diperoleh penduduk setempat disimpan di bank berlisensi. Aset tersebut kemudian akan ditukar dengan mata uang kyat dalam satu hari kerja. Pihaknya menegaskan, mereka yang gagal mematuhi aturan itu akan menghadapi tindakan hukum.