Wakil Ketua DPD Darmayanti: Perempuan Harus Belajar Politik

28 Juni 2019 14:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seminar Perempuan dan Kebijakan Publik bersama Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis. Foto: Dok. DPD RI
zoom-in-whitePerbesar
Seminar Perempuan dan Kebijakan Publik bersama Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis. Foto: Dok. DPD RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
DPD RI menggelar seminar bertajuk Perempuan dan Kebijakan Publik di Pematang Siantar, Sumatera Utara. Salah satu pemberi materi seminar tersebut adalah Wakil Ketua DPD RI, Darmayanti Lubis.
ADVERTISEMENT
Seminar ini digelar DPD RI bersama Pengurus Daerah Wanita Islam Kota Pematangsiantar di Gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jalan Kartini, Kamis (27/6).
Pada kesempatan itu, sebagian besar peserta yang merupakan kalangan ibu-ibu meluapkan curhatnya kepada senator asal Sumatera Utara tersebut. Ibu-ibu dalam seminar curhat tentang minimnya kepercayaan terhadap wanita dalam politik.
Pada kesempatan itu, Darmayanti sempat menceritakan bagaimana perjuangannya untuk ‘menjaga’ suaranya dalam pemilu lalu. Bahkan, hingga ke Mahkamah Konstitusi (MK).
“Kita masih berjuang. Berkas sudah masuk ke MK. Tinggal menunggu jadwal sidang,” terang Darmayanti, yang tahun ini merupakan kali ketiga ia menjadi calon anggota DPD.
Kata Darmayanti, jika perempuan diberikan kesempatan berkecimpung dalam politik, tentunya arah kebijakan publik akan lebih peduli terhadap perempuan.
ADVERTISEMENT
“Jadi para perempuan, belajarlah ilmu politik. Negara tidak ada membatasi peranan perempuan. Tetap diberikan kesempatan yang sama dengan laki-laki,” terangnya.
Sedangkan agama, khususnya Islam, lanjutnya, juga mendorong perempuan untuk maju.
“Tentunya tetap menutup aurat, bersikap sesuai akidah, dan bisa memberikan manfaat atau berkah,” katanya lagi.
Perempuan, sambungnya, harus punya ilmu. Tanpa ilmu, perempuan tidak akan mampu berbicara.
Seminar Perempuan dan Kebijakan Publik bersama Wakil Ketua DPD RI Darmayanti Lubis. Foto: Dok. DPD RI
“Saya ingin, di Pilkada Siantar selanjutnya, tahun 2020 atau 2024, harus ada calon perempuan. Wanita harus terus berjuang untuk negara dan keluarga,” kata Darmayanti.
Yang terpenting, lanjut Darmayanti, perempuan harus mampu mengatur waktu (time management). Apalagi yang memutuskan untuk berperan di publik dan domestik.
“Saya dulu, saat anak-anak masih kecil, setiap malam sudah memutuskan besok mau masak apa. Jadi pagi-pagi tidak sibuk lagi berpikir-pikir. Itu salah satu time management,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya, diadakan sesi tanya jawab peserta dengan pembicara. Namun para ibu memilih untuk curhat. Terutama beberapa peserta yang merupakan caleg namun belum meraih kursi di lembaga legislatif.
“Saya sedih. Tapi begitu bertemu Bunda, memandang wajah Bunda yang teduh, saya merasa plong. Apalagi mengingat perjuangan Bunda sampai saat ini, dan masih menunggu sidang di MK,” sebut seorang peserta.
“Saya kemarin, setelah mengetahui perolehan suara saya, teman-teman segan menelepon atau menghubungi saya. Saya juga sempat ganti nomor handphone. Bagaimana ya, namanya realisasi tidak sesuai prediksi,” aku seorang ibu lainnya.
Sementara Ketua PD Wanita Islam Pematangsiantar Rayani Purba dalam sambutannya mengatakan, wanita harus memiliki peranan penting.
“Wanita adalah tiang agama. Apabila wanita rusak, maka rusaklah negara,” katanya.
ADVERTISEMENT
Acara tersebut juga dihadiri Ketua MUI Pematangsiantar Drs HM Ali Lubis, Sekretaris Umum H Ahmad Ridwansyah Putra, dan Bendahara Umum Badri Kalimantan.