Wakil Ketua DPR Dukung Uji Klinis Tahap III Vaksin Nusantara

27 Mei 2021 11:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Koordinator Satgas Lawan COVID-19 DPR, Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Koordinator Satgas Lawan COVID-19 DPR, Sufmi Dasco Ahmad. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Penelitian sel dendritik imunoterapi yang sebelumnya disebut Vaksin Nusantara akan memasuki uji klinis tahap III. Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan dukungan DPR pada uji klinis tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami di DPR RI pada posisi konsisten dalam mendorong dan mendukung penuh vaksin yang dibuat dan dikembangkan oleh anak bangsa," ucap Dasco dalam rilisnya, Kamis (27/5).
"Maka dari itu, saya menyambut baik proses pengembangan Vaksin Nusantara yang sudah menjalani uji klinis tahap I dan II dan telah diakui dengan media jurnal ilmiah internasional, serta sebentar lagi akan masuk uji klinis tahap III, sebagai syarat disuntikkan kepada masyarakat," imbuhnya.
Terawan suntikkan vaksin Nusantara ke Aburizal Bakrie di RSPAD, Jumat (16/4). Foto: Lalu Mara
Politikus Gerindra itu menyebut Vaksin Nusantara menjadi harapan Indonesia untuk menekan penyebaran COVID-19, yang pada akhirnya bisa mengakhiri pandemi.
"Tentu menjadi harapan kita semua bahwa pengembangan Vaksin Nusantara ini berjalan dengan baik dan efektif menekan penyebaran virus. Saya pikir Vaksin Nusantara ini adalah sumbangsih nyata dari anak bangsa kita untuk masyarakat dan dunia dalam melawan COVID-19," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Uji klinis II Vaksin Nusantara digelar pada bulan lalu. Saat itu, uji klinis ditentang BPOM karena data riset dari uji klinis fase I belum cukup untuk dipakai uji klinis fase II.
Belum diketahui hasil dari uji klinis tahap II, namun Satgas COVID-19 yang mengawal Vaksin Nusantara menyebut vaksin Terawan itu akan memasuki uji klinis tahap III.
Sebelumya, penggagas Vaksin Nusantara, mantan Menkes Terawan, optimistis imunoterapi berbasis sel dendritik itu dapat diproduksi massal di Indonesia. Bagi Terawan, hal itu hanya urusan sederhana.
"Urusan massal itu simpel sekali, itu adalah urusan inovasi yang gampang sekali kita buat, sangat sederhana buatnya, penyimpanannya juga tidak membutuhkan inkubator khusus," kata Terawan dalam pernyataannya dikutip dari akun Youtube Josie Chyntia, Minggu (26/5).
ADVERTISEMENT
"Mempublikasikannya untuk menjadi evidence. Itu kuncinya. Tidak usah berdebat dibilang seolah-olah ini vaksinnya kayak apa, itu enggak penting, sudah dunia katakan namanya sebagai dendritik vaksin sel imunoterapi. Kalau kita menyebutnya yang gampang di Indonesia ya vaksin nusantara," urai Jenderal Bintang tiga TNI AD ini.