Wali Kota New York Ajak Kaum LGBTQ Florida Pindah ke Kotanya

5 April 2022 14:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skyline Kota New York. Foto: Alexander Spatari/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Skyline Kota New York. Foto: Alexander Spatari/Getty Images
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wali Kota New York Eric Adams mengumumkan telah menyewa sejumlah papan reklame digital di seluruh Florida untuk mencela undang-undang setempat yang melarang pelajaran terkait orientasi seksual dan identitas gender di sekolah.
ADVERTISEMENT
Pada papan reklame tersebut, Adams mengajak komunitas LGBTQ+ di Florida untuk pindah saja ke kota New York.
"Datanglah ke kota di mana Anda boleh mengatakan apa pun, dan menjadi siapa pun yang Anda inginkan," kata Adams dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters.
Papan reklame tersebut akan berjalan selama delapan minggu, dimulai Senin (4/4/2022) di Fort Lauderdale, Jacksonville, Orlando, Tampa dan West Palm Beach.
Ilustrasi Bandara Internasional Tampa di Florida. Foto: maytikka/Shutterstock
Kampanye yang mencemooh negara bagian Florida ini bermula ketika Gubernur Florida Ron DeSantis menandatangani sebuah undang-undang yang melarang diskusi tentang orientasi seksual atau identitas gender di kelas sekolah. Peraturan ini di maksud untuk anak-anak sekolah TK sampai kelas 3 SD, yakni, sekitar usia 5-9 tahun.
ADVERTISEMENT
Dengan dukungan Partai Republik, kebijakan ini akan mulai berlaku Juli mendatang. Hukum tersebut juga lebih sering dipanggil sebagai UU "Don't Say Gay".
Adams, seorang politisi dari Partai Demokrat, mengatakan bahwa UU Don't Say Gay adalah sebuah perang budaya ekstremis terbaru yang memalukan dan menargetkan komunitas LGBTQ+.
Terkait papan reklame tersebut, Adams mengumumkan di Balai Kota New York bahwa ia telah membayarnya dengan uang pribadi dan bukannya pajak rakyat.
LGBT Foto: Adam Berry/Getty Images
Juru Bicara Gubernur Florida Christina Pushaw lantas memberikan pernyataan lewat akun sosial media UU Don't Say Gay adalah upaya untuk memberikan orang tua lebih banyak otoritas atas anak-anak mereka. Ia juga mengatakan bahwa New York adalah 'distopia yang sarat kejahatan'.
ADVERTISEMENT
"Terlepas dari orientasi atau identitas Anda, kalau Anda merasa kesal karena gubernur kami membela hak-hak orang tua dan perlindungan anak-anak, sehingga Anda ingin meninggalkan Florida, saya cukup yakin kami akan lebih baik tanpa kehadiran Anda," cuit Pushaw (4/4/2022).
"Jadi, terima kasih banyak untuk ini, Gubernur New York!" sambung dia.
Sementara itu, tidak semua orang tua di Florida setuju dengan UU Don't Say Gay ini. Banyak dari mereka mengajukan gugatan untuk menghentikan kebijakan tersebut, dengan alasan bahwa hal tersebut merupakan diskriminasi terhadap siswa lesbian, gay, biseksual, transgender, dan queer (LGBTQ).
UU tersebut juga dianggap melanggar hak Amandemen Pertama siswa, yang mengatakan bahwa mereka berhak untuk mendapatkan informasi dan ide tanpa halangan dari pihak mana pun.
ADVERTISEMENT