Wali Kota Semarang Ingin Masyarakat Dukung Program Pemkot Atasi Banjir

26 Februari 2020 19:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Foto: Dok. Pemkot Semarang
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi. Foto: Dok. Pemkot Semarang
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan penanganan banjir dan rob tak dapat dilakukan jika tak mendapat dukungan penuh masyarakat.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut persoalan banjir dan rob di Kota Semarang harus dihadapi dengan bergerak bersama, bukan hanya pemerintah, tetapi juga seluruh stakeholder di Ibu Kota Jawa Tengah.
Untuk itulah Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu berharap sinergitas yang sudah terjalin di kota yang dipimpinnya itu dapat lebih dikuatkan. Hal tersebut seperti yang disampaikannya saat membuka kegiatan musyawarah rencana pembangunan di aula Kecamatan Semarang Utara baru - baru ini.
Hendi menuturkan mengatasi persoalan rob dan banjir bukan hanya dengan membangun pompa dan polder saja, melainkan yang utama adalah dukungan masyarakat untuk mensukseskan program pemerintah dengan menjaga lingkungan.
“Setiap pihak harus bertanya pada diri masing - masing, mau tidak kotanya bebas dari banjir? Jika mau mendukung, maka akan bangkit kesadaran, semisal dengan tidak membuang sampah di saluran,” ujar Hendi, dalam keterangannya, Rabu (26/2).
ADVERTISEMENT
“Mari kita introspeksi diri, yakinkan bahwa kota ini milik bersama, pemerintah hanya sebagian dari komponen pembangunan yang utuh,” lanjut Hendi.
Di sisi lain, Hendi menjelaskan Semarang Utara menjadi salah satu wilayah yang menjadi prioritas pembangunan Pemerintah Kota Semarang, termasuk dalam penanganan masalah banjir dan rob.
Salah satunya ditunjukkan dengan pembangunan bendung gerak Kanal Banjir Barat (KBB) di akhir tahun 2019 diharapkan dapat turut mengendalikan banjir termasuk di Semarang Utara.
Bendung tersebut berfungsi sebagai penahan intrusi air laut, menjaga debit air, menambah pasokan air baku, penggelontoran (flushing) sedimen sungai untuk pengendalian banjir di wilayah barat Kota Semarang serta menjadi kawasan wisata baru Kota Semarang. Secara tekhnis nantinya saat elevasi air mencapai 2,5 m, bendungan akan mengalirkan air ke laut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saat musim kemarau, bendung sepanjang 155,50 meter tersebut berfungsi sebagai penampungan air dengan kapasitas 700.000 meter kubik.
Pembangunan Bendung Gerak KBB tersebut secara padu dikerjakan dari hulu sampai hilir, mulai dari pembangunan Bendungan Jatibarang, pembangunan kanal banjir, normalisasi sungai, tanggul rob, stasiun pompa, kolam retensi, hingga Bendung Gerak. Pada saat elevasi air mencapai 2,5 m, kemudian akan dialirkan ke laut.
Melalui Bendung Gerak itu ke depan akan difokuskan pada sektor pariwisata. Nantinya akan ada perahu naga, lomba dayung dan water sport artinya kelurahan di Semarang Utara harus melakukan penataan wilayah guna mendukung upaya tersebut.
“Untuk itu, melalui Musrenbang ini dapat menjadi media untuk bersinergi dan memfokuskan anggaran yang sudah kita susun dari tingkat kelurahan hingga kecamatan,” ujar dia.
ADVERTISEMENT
Apalagi di tahun 2021 lurah akan mengelola anggaran sendiri dan memiliki wewenang sebagai Kuasa Pengguna Anggaran. Bersama masyarakat, Lurah akan mengelola anggaran Rp 1 miliar untuk peningkatan pembangunan di wilayahnya. Melalui kebijakan tersebut lurah diharapkan dapat menyesuaikan pembangunan sesuai kebutuhan dan kondisi di wilayah masing-masing agar seluruh program dapat berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat Kota Semarang.