Walkot Bandung Hentikan Uji Sekolah Tatap Muka, Siswa Kembali Belajar Online

16 Juni 2021 18:52 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat konferensi pers di Balai Kota Bandung, Kamis (3/12). Foto:  Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Bandung Oded M. Danial saat konferensi pers di Balai Kota Bandung, Kamis (3/12). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menghentikan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di setiap sekolah. Pemicunya adalah karena kasus COVID-19 yang akhir-akhir ini terus mengalami peningkatan.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, dengan dihentikannya PTM, kini para pelajar mulai dari SD, SMP, hingga SMA kembali melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring.
"Pelaksanaan simulasi PTM terbatas dihentikan sejak hari ini, jadi simulasinya sudah dihentikan," kata Oded di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6).
Rencananya, sekolah tatap muka terbatas akan berjalan normal pada Juli 2021. Namun karena situasi pandemi yang semakin mengkhawatirkan ini, ia bakal menunggu arahan terkait PTM dari pemerintah pusat.
Adapun sejauh ini Pemkot Bandung melalui Dinas Pendidikan telah melakukan uji coba PTM terbatas sejak 7 Juni 2021. Rencananya proses tersebut akan berlangsung hingga 18 Juni 2021.
Sejumlah siswa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN 065 Cihampelas, Bandung, Jawa Barat, Senin (7/6/2021). Foto: M Agung Rajasa/Antara Foto
Ada sebanyak 319 sekolah di Bandung yang gelar simulasi sekolah tatap muka. Mulai dari tingkat SD hingga SMA.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Erna Sumarna memastikan kebijakan itu dikeluarkan karena mempertimbangkan keselamatan bersama.
Dari yang ia lihat di lapangan, sejumlah sekolah memang sudah siap dan memahami protokol kesehatan COVID-19 dan ketentuannya untuk menggelar PTM terbatas.
"Yang saya lihat semua (sekolah) memang sudah siap untuk melaksanakan PTMT, tapi ini tidak sejalan dengan kondisi pandemi COVID-19 yang sedang terjadi," kata Ema.