Walkot Semarang Soroti Angka Melek Huruf, Dorong Literasi Warga Makin Matang

10 Maret 2021 18:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat membuka kegiatan Forum Komunikasi Publik Penyusunan Rencana Strategis 2022-2026 dan Rencana Kerja 2022 yang digelar Dinas Arsip dan Perpustakaan, Rabu (10/3).  Foto: Pemkot Semarang
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat membuka kegiatan Forum Komunikasi Publik Penyusunan Rencana Strategis 2022-2026 dan Rencana Kerja 2022 yang digelar Dinas Arsip dan Perpustakaan, Rabu (10/3). Foto: Pemkot Semarang
ADVERTISEMENT
Pemkot Semarang terus bergerak menyikapi situasi masa pandemi COVID-19, dengan tetap fokus pada pembangunan manusia demi masa depan Kota Semarang yang semakin baik.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut ditegaskan Wali kota Semarang Hendrar Prihadi saat membuka kegiatan Forum Komunikasi Publik Penyusunan Rencana Strategis 2022-2026 dan Rencana Kerja 2022 yang digelar Dinas Arsip dan Perpustakaan, Rabu (10/3).
Menurut pria yang akrab disapa Hendi ini, Dinas Arsip dan Perpustakaan memiliki peran penting dalam pembangunan manusia sebagaimana 4 poin utama visi misi pemerintahannya lima tahun ke depan. Kematangan literasi secara menyeluruh, bagi Hendi, sangat diperlukan dalam pembangunan manusia ke depannya.
“Ke depan, masyarakat tidak hanya dituntut bijak dan matang berliterasi dari buku melainkan juga literasi digital serta numerik,” ungkap Hendi.
Ilustrasi membaca buku. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Menurut Hendi, pandemi COVID-19 secara tidak langsung memberi dampak percepatan teknologi informasi di tengah masyarakat.
Hendi juga meminta angka melek huruf yang saat ini tercatat pada 99.96 untuk dapat dituntaskan hingga 100. Sementara untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang selama pandemi mengalami perlambatan, Hendi meminta dapat kembali digenjot dari berbagai sektor, mulai pendidikan, kesehatan dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Optimalisasi peran pustakawan dengan jaringan 1.137 perpustakaan sekolah kelurahan dan 191 Rumah Pintar yang ada juga diminta Hendi untuk terus dilakukan pada masa pandemi.
“Tantangan pandemi COVID-19 tak seharusnya menjadikan kita mundur, tetapi mari terus bangkit dan bersemangat berupaya mensejahterakan masyarakat,” ungkap Hendi.
Ilustrasi Internet. Foto: fancycrave1 via Pixabay
Fokus upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan SDM ini, lanjutnya perlu penyelarasan dengan pembangunan infrastruktur dan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan.
Dalam forum penyusunan Renstra Renja ini Dinas Arsip dan Perpustakaan juga mengundang akademisi, pustakawan, dan NGO guna menjaring aspirasi. Pelibatan berbagai stakeholder pembangunan dalam penyusunan Renstra Renja ini diharapkan dapat mengakomodir kebutuhan riil masyarakat dan tepat sasaran.