Walkot Serang Berikan Edukasi ke Kiai dan Ulama Ponpes Agar Tak Tolak Rapid Test

17 Juni 2020 19:25 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Wali Kota Serang Syafrudin buka suara terkait penolakan rapid test corona yang digagas oleh sejumlah ulama, kiai, dan santri dalam Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kota Serang. Video penolakan FSPP Kota Serang itu beredar melalui pesan WhatsApp. Syafrudin mengatakan ingin tahu secara langsung apa yang melatarbelakangi para ulama pondok pesantren di Serang itu menolak rapid test. "Atas adanya penolakan tentang rapid test, saya sudah berkoordinasi dengan petugas untuk mengecek kebenarannya di lapangan. Kalau benar menolak, saya ingin tahu kenapa mereka menolak," kata Syafrudin, di kantornya, Rabu (17/6). Syafrudin menganggap aksi penolakan itu karena kurangnya informasi dan pengetahuan soal rapid test. Padahal, kata dia, rapid test tujuannya adalah sebagai salah satu upaya memutus mata rantai COVID-19 di Kota Serang.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Syafrudin mengatakan akan kembali menyosialisasikan dan memberikan edukasi pentingnya rapid test ke para ulama dan kiai pondok pesantren di Serang. Dia mengatakan akan lebih dengan cara yang persuasif.
"Kami akan melakukan langkah persuasif dan kita juga akan memaksimalkan sosialisasi. Agar masyarakat paham tentang rapid test," ujarnya.
Wali Kota Serang, Syafrudin saat memberikan penjelasan soal forum kiai pesantren tolak rapid test. Foto: Dok. Istimewa
Apalagi, menurutnya, program rapid test untuk masyarakat bukan hanya dilakukan di Kota Serang saja. Namun dilakukan di semua daerah di Indonesia sesuai instruksi dari pemerintah pusat.
"Rapid test juga kan program pusat dan sudah dilakukan di semua wilayah, bukan di Kota Serang saja. Maka dari itu, terkait penolakan tersebut saya akan mengecek dulu apa masalahnya," ujar dia.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.