Walkot Tangerang Sebut Pendamping PKH yang Diduga Pungli dari Tim Kemensos

29 Juli 2021 20:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Wali Kota Tangerang Arif R Wismansyah meminta Kemensos evaluasi terkait penunjukan pendamping program keluarga harapan (PKH). Tujuannya, agar tidak terjadi lagi dugaan pungli bansos PKH seperti yang terjadi di Kecamatan Karang Tengah, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Menurut dia, pendamping itu tujuannya untuk memantau perkembangan warga penerima manfaat terkait kelangsungan hidup. Selain itu, pendamping itu tujuannya juga adalah membantu para warga mencairkan dana saat ke bank himbara (himpunan bank negara).
"Sebetulnya yang jadi pendamping PKH itu orang pilihan Kemensos, dia daftar lalu ikut seleksi, ketika lolos ya jadi pendamping para penerima ini. Di sana tugas dia (pendamping) itu bantu warga untuk mencairkan dana bantuan yang dikirim Kemensos melalui rekening. Makanya kita juga minta, agar Kemensos turut melakukan evaluasi lagi soal penyalurannya," katanya, Kamis, (29/7).
Dijelaskan Arief, untuk di Kota Tangerang, terdapat tiga kriteria penyaluran bantuan, mulai dari PKH, lalu Bantuan Sosial Tunai (BST), hingga Bantuan Non Pangan-Tunai (BNPT). Semuanya dapat bantuan dari Kementerian Sosial.
ADVERTISEMENT
"Di kami itu ada tiga metode penyaluran, untuk PKH itu ada 28 ribu, di mana setiap penerima PKH itu disebut keluarga penerima manfaat atau KPM. Di sana setiap 10 KPM punya ketua kelompok dan yang nunjuk ketua kelompok ini pendamping PKH, yang sebelumnya ditunjuk Kemensos," kata dia.
Arief kemudian membuka call center posko pengaduan terkait pungli bansos. Nomornya adalah 08111500293. Dia menjamin warga yang melapor, identitasnya akan dirahasiakan.
"Bisa lapor melalui pesan singkat, kita rahasiakan juga identitas, tidak perlu takut. Dan untuk si pendamping yang melakukan pungli ini, informasi terakhir masih di BAP (berita acara perkara) di polisi," ungkapnya.
Dugaan pemotongan bansos itu menjadi viral di media sosial setelah Menteri Sosial Tri Rismaharini atau akrab disapa Risma melakukan sidak ke rumah warga di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, pada Rabu (28/7).
ADVERTISEMENT
PKH adalah bansos yang besaran bantuannya berbeda nilainya karena bergantung dengan komposisi anggota keluarga KPM (Kelompok Penerima Manfaat) dari Kemensos.
Keluarga dengan ibu hamil dan anak usia dini akan mendapatkan Rp 3 juta. Keluarga yang memiliki anak SD dapat Rp 900.000, untuk anak yang sudah SMP dapat Rp 1,5 juta, dan untuk anak yang sudah SMA dapat Rp 2 juta. Sedangkan keluarga yang memiliki anggota disabilitas atau lansia akan mendapatkan Rp 2,4 juta.
Nah, pencairannya sebenarnya dalam program PKH ini di bank himbara (himpunan bank negara). Tiap-tiap peserta sudah didaftarkan nomor rekening dan miliki buku tabungan.
Namun dalam kenyataannya, banyak warga yang tak mengerti cara mencairkan sehingga ditugaskan tim pendamping dari Kemensos. Pendamping ini juga tujuannya adalah untuk memantau taraf hidup keluarga penerima manfaat PKH.
ADVERTISEMENT