Wamenag Imbau Ziarah Jelang Ramadhan Diganti Doa di Rumah: Pahala Tak Berkurang

18 April 2020 12:09 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid. Foto: Kevin S. Kurnianto
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Agama, Zainut Tauhid. Foto: Kevin S. Kurnianto
ADVERTISEMENT
Bulan suci Ramadan atau bulan puasa tinggal menghitung hari. Namun puasa tahun ini akan terasa berbeda lantaran virus corona yang sedang mewabah.
ADVERTISEMENT
Setiap tahunnya, umat Islam selalu menyambut bulan Ramadhan. Salah satu yang dianjurkan ialah ziarah. Namun, lantaran masih dalam kondisi wabah, ziarah disarankan diganti doa dari rumah saja.
"Mengingat pandemi wabah COVID-19 sampai dengan bulan Ramadan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing," kata Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (18/4).
Ilustrasi ziarah ke makam jelang Ramadhan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Selain itu, ia pun menganjurkan agar umat Islam mengeluarkan zakat mal untuk disegerakan guna membantu masyarakat lain yang terdampak corona.
Begitu pula halnya soal zakat fitrah. Ia menganjurkan zakat fitrah tak harus menunggu akhir Ramadhan.
"Sebaiknya dibayarkan pada awal bulan Ramadhan dan tidak harus menunggu sampai akhir Ramadhan," kata Wakil Ketua Umum MUI.
ADVERTISEMENT
Berikut pernyataan lengkap Zainut Tauhid:
Sebagaimana kita ketahui bulan suci Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia. Allah SWT melipat gandakan pahala semua amal ibadah di bulan Ramadhan. Karena itu kehadirannya selalu ditunggu-tunggu oleh seluruh umat Islam di mana pun berada.
Untuk menyambut bulan yang mulia tersebut, umat Islam dianjurkan untuk :
1. Menata niat yang baik dan menyambutnya dengan ikhlas dan penuh sukacita. Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa yang bergembira dengan datangnya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk ke dalam neraka".
Begitu mulianya bulan Ramadhan sehingga menyambut dengan perasaan senang dan gembira saja Allah SWT akan memberikan jaminan surga kepadanya. Dengan catatan, jika semua itu dilakukan dengan penuh keimanan dan keikhlasan.
ADVERTISEMENT
2. Hendaknya sebelum masuk bulan Ramadhan yaitu bulan Rajab dan Syakban, sudah mulai melatih diri dengan melaksanakan amalan-amalan sunat, misalnya berpuasa, membaca Alquran, memperbanyak sedekah dan zakat mal. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi diriwayatkan dari Anas: "Bahwa umat Islam ketika masuk bulan Syakban, maka senantiasa membaca Alquran dan mengeluarkan zakat hartanya, sebagai bantuan untuk orang miskin dalam menghadapi puasa".
Khusus untuk mengeluarkan zakat harta (mal) pada saat pandemi wabah COVID-19 sangat dianjurkan untuk disegerakan sepanjang sudah memenuhi nisabnya. Hal ini sangat membantu saudara-saudara kita yang terdampak wabah corona. Begitu juga dengan zakat fitrah sebaiknya dibayarkan pada awal bulan Ramadhan dan tidak harus menunggu sampai akhir Ramadhan.
3. Melaksanakan ziarah ke makam orang tua, kerabat dan saudara yang telah berpulang ke rahmatullah untuk mendoakan agar diampuni salah dan dosanya, dilapangkan alam kuburnya serta diberikan tempat yang mulia di sisi Allah SWT.
ADVERTISEMENT
Ziarah kubur merupakan amalan yang sangat baik, karena akan mengingatkan kita pada kematian. Bahwa kematian itu adalah sebuah kepastian sehingga kita harus mempersiapkan diri sebaik-baiknya sebelum ajal menjemput kita. Sangat indah pesan Nabi SAW kepada kita: "Cukuplah kematian sebagai pemberi nasihat”.
Ziarah kubur waktunya boleh setiap saat. Namun pada saat menjelang bulan puasa memiliki makna yang sangat istimewa, karena bulan Syakban memiliki nilai keutamaan dibandingkan bulan lainnya.
4. Melakukan silaturahmi kepada orang tua yang masih hidup, saudara, kerabat dan teman-teman untuk saling memaafkan. Hal ini penting dilakukan agar kita memasuki bulan puasa dengan hati yang bersih, tenang, dan penuh keikhlasan dan kekhusyukan, semata ingin mengharapkan rida dari Allah SWT. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 178 yang artinya ;
ADVERTISEMENT
"Maka barang siapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu nikmat. Barang siapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih".
Mengingat pandemi wabah COVID-19 sampai dengan bulan Ramadhan kemungkinan besar belum mereda, sebaiknya agenda ziarah kubur ditiadakan dan diganti dengan berdoa dari rumahnya masing-masing. Insyaallah nilai pahalanya tidak berkurang sedikit pun.
Begitu juga dengan kegiatan silaturahmi dan saling meminta maaf bisa dilakukan melalui media sosial atau media daring mengingat masih ada kebijakan untuk physical distancing dan PSBB.
ADVERTISEMENT
***
Simak panduan lengkap dalam menghadapi pandemi corona dalam Pusat Informasi Corona. Sebuah inisiatif yang dirancang kumparan untuk membantu masyarakat Indonesia.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!