Wamendes: Jangan Biarkan Desa Tanggung Risiko Penyebaran Corona saat Arus Mudik

6 April 2020 21:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi. Foto: Dok. Kemendes PDTT
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Budi Arie Setiadi. Foto: Dok. Kemendes PDTT
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi meminta desa-desa harus terbebas dari risiko penyebaran virus corona saat arus mudik Lebaran nanti.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Budi mengungkapkan pihaknya telah menyiagakan Relawan Desa untuk bisa membantu memantau pemudik yang baru tiba di kampung halamannya. Pemantauan ini dilakukan untuk memastikan mereka tidak membawa virus ke desanya.
"Seluruh desa juga sudah menyiapkan berbagai protokol untuk menerima para pemudik. Relawan desa sudah dibentuk dan bekerja untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona. Tapi menurut hemat kami, terlalu berisiko membiarkan desa menerima arus mudik," ungkap Budi dalam keterangannya, Senin (6/4).
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi (tengah). Foto: Dok. Kemendes PDTT
Budi Arie memahami mudik pada saat hari raya Lebaran sudah menjadi tradisi di Indonesia. Namun, di masa pandemi virus corona seperti saat ini, mudik menjadi krusial untuk dilakukan.
Namun, saat arus mudik tetap berjalan nantinya, Budi Arie menilai beban desa justru semakin bertambah.
ADVERTISEMENT
"Ini bukan soal siap atau tidak siap. Ini soal risiko yang harus menjadi beban desa. Jika tahun lalu ada sekitar 20 juta pemudik. Dengan asumsi sebagian besar mudik ke Pulau Jawa maka setiap desa di Jawa harus menanggung rata-rata 1.200-1.300 pemudik di momen itu. Tentu ini beban yang berat," kata Budi.
"Jadi selain desa harus dilindungi dari para pemudik, beban desa juga harus dimanage dengan jumlah yang rasional dan masuk akal. Mitigasi risiko harus akurat. Jangan biarkan desa menerima beban di luar kemampuannya. Jangan biarkan desa menanggung resiko," lanjutnya.
Jumlah desa di Pulau Jawa kecuali DKI Jakarta diketahui berjumlah 15.470 desa. Dengan rincian 1.237 desa di Banten, 5.311 desa di Jawa Barat, 2.808 desa di Jawa Tengah, 391 desa di DIY, dan 7.723 desa di Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
=====
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!