Wamenhan: Teknologi hingga Alutsista Pengaruhi Efektivitas Pertahanan Negara

19 Februari 2021 10:54 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenhan Muhammad Herindra menjadi pembicara dalam seminar pertahanan dan keamanan nasional 2021 di Kementerian Pertahanan. Foto: Humas Kemenhan
zoom-in-whitePerbesar
Wamenhan Muhammad Herindra menjadi pembicara dalam seminar pertahanan dan keamanan nasional 2021 di Kementerian Pertahanan. Foto: Humas Kemenhan
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Pertahanan, Muhammad Herindra, menyatakan pengembangan teknologi dan industri pertahanan nasional berperan penting dalam mewujudkan efektivitas pertahanan negara. Sebab, semakin tinggi tingkat produktivitas teknologi dan industrinya, maka dapat memperlihatkan seberapa kuat pertahanan suatu negara.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Herindra saat mewakili Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sebagai pembicara dalam seminar Pertahanan dan Keamanan Nasional 2021 di Kementerian Pertahanan.
"Efektivitas pertahanan negara turut ditentukan juga oleh teknologi dan kemampuan industri pertahanan, dalam memenuhi kebutuhan pengadaan dan pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista) dan non-alutsista," ujar Herindra dalam keterangan tertulisnya, Jumat (19/2).
Herindra menjelaskan, Indonesia memiliki visi pada tahun 2020-2024 untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong-royong.
Wamenhan Muhammad Herindra menjadi pembicara dalam seminar pertahanan dan keamanan nasional 2021 di Kementerian Pertahanan. Foto: Humas Kemenhan
Untuk mewujudkan visi tersebut, ia menyebut pemerintah menempuh melalui satu misi, yang salah satunya bertujuan memberikan perlindungan kepada seluruh masyarakat Indonesia agar memiliki rasa aman.
Untuk menghadirkan rasa aman bagi masyarakat Indonesia, maka dibutuhkan produk-produk pertahanan nasional dengan teknologi terbaru.
ADVERTISEMENT
"Diperlukan pengembangan produk industri pertahanan yang strategis dan memiliki teknologi tinggi, yang melibatkan lebih dari satu industri pertahanan. Sehingga dalam pengembangan jangka panjang akan membentuk ekosistem industri pertahanan," jelas Herindra.
Sementara itu, terkait ancaman keamanan negara yang berkembang di tengah era revolusi industri 4.0, pengembangan pertahanan siber juga perlu dilakukan. Herindra memastikan Kemenhan sebagai leading sector pertahanan akan terus berupaya membangun sistem pertahanan siber yang solid, guna menjawab tantangan disrupsi teknologi saat ini.
Wamenhan Muhammad Herindra menjadi pembicara dalam seminar pertahanan dan keamanan nasional 2021 di Kementerian Pertahanan. Foto: Humas Kemenhan
"Revolusi industri 4.0 memperluas dimensi pertempuran, yang terdiri dari dimensi darat, laut, dan udara ke dimensi ruang angkasa dan ruang siber (network centric warfare)," kata Herindra.
Selain terus menyesuaikan sistem pertahanan nasional yang dimiliki di era digitalisasi, Kemhan juga ikut memfokuskan perhatian terhadap peningkatan kapabilitas sumber daya manusia siber.
ADVERTISEMENT
"Diharapkan melalui kegiatan seminar ini, seluruh stakeholder dapat memberikan masukan dan sumbangsih berarti bagi kemajuan teknologi dan kemandirian industri pertahanan nasional," tegas Herindra.
Seminar Pertahanan dan Keamanan Nasional Tahun 2021 diselenggarakan secara virtual oleh Institut Teknologi Bandung (ITB) dan bekerja sama dengan Universitas Pertahanan (Unhan). Acara ini diikuti 650 peserta berbagai stakeholder dan komunitas, antara lain instansi pemerintah, industri dan akademisi.