Wamenkes: Cuti Libur Lebaran Tak Bikin COVID-19 Naik, Kita Mulai Pede

23 Mei 2022 16:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenkes dr Dante Saksono Harbuwono memebrikan keterangan pers pada kedatangan vaksin corona Sinovac tahap ketujuh, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (25/3). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Wamenkes dr Dante Saksono Harbuwono memebrikan keterangan pers pada kedatangan vaksin corona Sinovac tahap ketujuh, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (25/3). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Wamenkes Dante Saksono Harbuwono menggambarkan kondisi terkini pandemi COVID-19 di Indonesia. Kasus harian masih landai.
ADVERTISEMENT
"Kira-kira sekitar 250-an kasus baru setiap hari, yang meninggal juga sama rendah. Hanya ada 3 orang yang meninggal dalam beberapa hari ini," kata Dante dalam rapat dengan Komisi IX DPR, Senin (23/5).
Kasus yang dirawat juga sangat sedikit. Kata Dante, kebanyakan pasien dirawat di RS karena permintaan mereka sendiri.
"Tapi tidak ada kasus berat yang kami lihat. Kasus-kasus itu muncul ada 230, ini sedikit sekali. Biasanya pada pasien yang tua dan belum divaksinasi lengkap," tutur dia.
Wamenkes menegaskan, 2 minggu setelah Lebaran tidak ada lonjakan kasus COVID-19. Ini harus disyukuri.
"Kalau dilihat bersama, cuti bersama Lebaran ini tidak meningkatkan kasus COVID-19. Kita sudah mulai merasa agak pede (percaya diri) terhadap situasi ini," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Hal ini terjadi karena di Indonesia sudah terjadi super immunity. Hal itu dibuktikan dari penelitian serologi sebanyak 2 kali.
"Sebabnya itu antara lain mungkin adalah karena angka antibodi salah itu di kita sudah semakin lebih baik. Ada penelitian antibodi yang diselenggarakan dua kali di Desember 2021 dan di Maret 2022. Di Maret 2022 itu sudah ada 99,6 persen kebal terhadap COVID-19," ungkap Dante.
"Ini yang mungkin menunjukkan bahwa kasusnya tidak terlalu tinggi karena kita mempunyai kekebalan tubuh yang didapat dari infeksi orang-orang OTG (orang tanpa gejala) atau dapat dari vaksinasi," tutup Wamenkes.
Reporter: Devi Pattricia dan Rachel Koinonia