Wamenkes Kagum Pria 104 Tahun di Bogor Divaksin Corona: Inspirasi Semua Lansia

25 Maret 2021 14:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wirjawan Hardjamulia (104 tahun) bersiap mengikuti vaksinasi COVID-19 di RS Vania, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/3).  Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Wirjawan Hardjamulia (104 tahun) bersiap mengikuti vaksinasi COVID-19 di RS Vania, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/3). Foto: Arif Firmansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Wirjawan Hardjamulia menjadi salah satu penerima vaksin corona tertua di Bogor. Wirjawan yang sudah berusia 104 tahun itu divaksin di RS Vania, Kota Bogor, Selasa (23/3) kemarin.
ADVERTISEMENT
Semangat pria berusia lebih dari satu abad itu mengikuti vaksin kelompok lansia ikut diapresiasi Wamenkes, dr Danke Saksono Harbuwono.
"Meski sudah berusia lebih dari satu abad, kondisi sehat dan diperbolehkan untuk vaksinasi COVID. Pak Wirjawan ini juga sangat antusias divaksinasi karena beliau percaya akan manfaat vaksin," ungkap Dante saat menerima kedatangan 16 juta bulk vaksin Sinovac di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis (25/5).
Dante mengungkapkan, kondisi kesehatan Wirjawan usai divaksin sejauh ini dilaporkan sehat. Dalam momen inilah, ia mengajak para lansia untuk tidak ragu divaksinasi seperti Wirjawan.
Sehingga, harapan menurunkan angka kematian akibat COVID-19 pada kelompok lansia bisa tercapai setelah mereka mendapatkan dua kali suntikan vaksin corona.
Wamenkes dr Dante Saksono Harbuwono memebrikan keterangan pers pada kedatangan vaksin corona Sinovac tahap ketujuh, di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Kamis (25/3). Foto: Youtube/Sekretariat Presiden
"Mudah-mudahan ini jadi inspirasi bagi semua lansia untuk dilakukan vaksinasi, sehingga mortalitas yang kebanyakan diderita lansia jadi semakin turun. Sehingga saya mengimbau masyarakat untuk tidak ragu-ragu divaksinasi saat gilirannya tiba," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Ia juga menjamin pemerintah terus menyediakan vaksin corona yang aman bagi seluruh kelompok masyarakat. Hal ini dilakukan demi menciptakan kekebalan komunal (herd immunity), dan Indonesia bisa segera keluar dari pandemi COVID-19.
"Pemerintah pasti memprioritaskan vaksin-vaksin yang benar-benar aman, karena ketersediaan vaksin ini bertahap. Sehingga memperoleh herd immunity dengan strategi yang baik, baik kecepatan dan ketersediaan vaksin tersebut," tutup Dante.
Saat ini, pemerintah masih terus melakukan program vaksinasi pada kelompok tenaga kesehatan, lansia, dan petugas pelayan publik. Untuk kelompok lansia, pemerintah menargetkan bisa menyuntikan vaksin corona kepada 21,5 juta penduduk.
Per Rabu (24/3) kemarin, jumlah lansia yang sudah disuntik dosis pertama vaksin corona sebanyak 1.255.951 orang. Dan 38.923 lansia sudah menerima suntikan dosis keduanya.
ADVERTISEMENT