Wamenkes: Komunikasi Positif Lebih Penting Dibanding Angkat Isu Varian Corona

25 Desember 2020 17:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi virus corona PTR Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi virus corona PTR Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Pandemi corona kian mengkhawatirkan dengan temuan baru varian baru virus corona. Varian yang lebih cepat menular ini ditemukan di Inggris, mulai masuk ke beberapa negara Eropa, Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Kesehatan, dr. Dante Saksono Harbuwono, meminta agar masyarakat tak ditakuti-takuti dengan perkembangan varian baru corona tersebut. Menurutnya, lebih baik pihak terkait terus mendorong kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk taat protokol kesehatan.
Wakil Menteri Kesehatan, dr.Dante Saksono Sp.PD, Ph.D, KEMD. Foto: pbperkeni.or.id
"Sebenarnya komunikasi yang positif itu lebih penting daripada kita mengangkat isu tentang mutasi ini, karena komunikasi positif dengan tidak menakut-nakuti orang, tapi membuat orang itu menjadi care terhadap 3M, itu jauh lebih penting dan lebih baik," kata Dante dalam diskusi virtual di RSCM, Jumat (25/12).
Dante menegaskan, saat ini, pihaknya terus mempelajari varian baru corona. Kemenkes akan membentuk tim khusus untuk memantau perkembangan varian baru corona.
"Tadi sudah disampaikan kepada Pak Menteri bahwa memang ada varian baru, sedang kita pelajari, dan kita akan membentuk tim untuk mempelajari kajian ini. Tapi yang paling penting, teman-teman membantu kita semua untuk melakukan komunikasi yang positif tadi," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, sudah berkomunikasi dengan para ahli untuk mengkaji varian virus ini. Namun, Budi meminta semua pihak tidak terburu-buru menyimpulkan temuan tersebut. Sebab, kajian soal virus corona dan variannya harus betul-betul didalami secara ilmiah.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
"Kami meminta para ahli di Kemenkes untuk mempelajari strain [virus corona] tersebut, karena ini kajian yang harus dilakukan secara scientific," ujar Budi.
"Saya sudah minta ke teman-teman untuk segera berkonsultasi dengan ahli mikrobiologi kedokteran untuk bisa memastikan, apa sebenarnya yang terjadi," tuturnya.