Wamenkes: PeduliLindungi Dibuat Agar Pergerakan Masyarakat Teratur saat Pandemi
ADVERTISEMENT
Aplikasi PeduliLindungi sedang menjadi perbincangan karena diduga data penggunanya bocor. Meski demikian, aplikasi akan tetap dipakai tak hanya sebagai penunjuk sertifikat vaksin, tapi juga untuk memastikan seseorang tetap disiplin protokol kesehatan selama hidup berdampingan dengan COVID-19 .
ADVERTISEMENT
"Bahwa program PeduliLindungi ini kami buat untuk membuat masyarakat ini menjadi teratur pergerakannya. Kenapa kita atur pergerakannya? Karena angka infeksi ini harus kita tekan," kata Dante saat mendampingi Wapres Ma'ruf Amin di Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (RSKGM FKG UI), Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (7/9).
Lewat aplikasi PeduliLindungi, dapat diketahui ketika seseorang berada di zona hijau, kuning, merah, dan hitam. Sehingga diharapkan lewat pemantauan ini, laju penyebaran COVID-19 bisa ditekan.
"Kita juga bisa memantau kegiatan yang berkaitan dengan sektor-sektor esensial agar bisa berjalan, tapi dengan situasi yang aman supaya kita tidak terjerumus ke gelombang ketiga atau gelombang selanjutnya apabila ini tidak dikontrol dengan baik," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Wapres Ma'ruf Amin juga menilai penerapan aplikasi PeduliLindungi di berbagai tempat dapat melindungi dan mengontrol pergerakan masyarakat. Sehingga menjelang masa transisi dari pandemi ke endemi, masyarakat dapat tetap produktif dan sehat.
"PeduliLindungi itu sudah diterapkan di mana-mana, di mal, juga di tempat-tempat keramaian lainnya. Artinya ada aturan-aturan sehingga bisa terkontrol, terlindungi, sekaligus juga menyiapkan tadi pada waktu endemi, itu targetnya walau masih ada COVID [masyarakat] tetap sehat dan produktif. Kira-kira kuncinya itu, sehat dan produktif," pungkas Ma'ruf.