Warga Bandung Antusias Amati Gerhana, Takbir Bersahutan dari Masjid

26 Desember 2019 13:14 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Antusiasme warga melihat Gerhana Matahari Cincin di Lapangan Sinapeul Lembang, Bandung. 
 Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Antusiasme warga melihat Gerhana Matahari Cincin di Lapangan Sinapeul Lembang, Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Fenomena Gerhana Matahari Cincin (GMC) terjadi pada Kamis (26/12). Fenomena yang terdiri dari tiga fase tersebut menarik minat dan turut diamati sejumlah warga di Lapangan Sinapeul, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
ADVERTISEMENT
Kegiatan pengamatan diadakan Observatorium Bosscha bekerja sama dengan Imah Noong.
Pantauan kumparan, warga yang didominasi anak-anak mengantre di sekitar teleskop yang dijaga oleh seorang petugas yang bertugas memberi edukasi. Mereka terlihat antusias dan mengamati fenomena gerhana secara bergantian. Akan tetapi, awan berulang kali menutupi Matahari dan menghalangi proses pengamatan.
Sementara dari tenda, petugas terus memberi imbauan dan informasi pada warga. Sayup-sayup terdengar pula kumandang takbir disuarakan dari sejumlah masjid bersahut-sahutan.
Staf Edukasi Publik dari Observatorium Bosscha Muhammad Rezky menuturkan, pihaknya telah menyediakan empat buah teleskop dan satu buah venuscope.
Selain itu, menurut Rezky, pihaknya telah menyiapkan puluhan kacamata matahari yang dapat dipinjam oleh warga. Dia memastikan, warga tidak dipungut biaya untuk turut melakukan pengamatan. Adapun puncak gerhana terjadi pada pukul 12.39 WIB.
ADVERTISEMENT
"Puncak gerhana pada pukul 12.39 WIB. Ada empat teleskop, satu venuscope dan ada kacamata matahari dan ada alat edukasi seperti poster dan ada teman kami dari Tanjung Pinang live streaming," kata Rezky.
Dari data prakiraan cuaca, Rezky mengatakan, cuaca di sekitar lokasi mendung dan berpotensi turun hujan. Namun demikian, dia optismistis awan dapat terbuka dan pengamatan dapat dilakukan dengan baik.
"Sebenarnya, kalau menurut prakiraan cuaca mendung, tapi kita masih optimis dapat terbuka," ucap dia.
Ketika berada pada fase puncak gerhana, Rezky menambahkan, matahari akan tertutupi hingga 69 persen.
"Kalau di sini kira-kira 69 persen tertutup," ungkap dia.
Rezky mengimbau warga untuk tidak melihat Matahari secara langsung tanpa menggunakan peralatan seperti kacamata matahari.
Antusiasme warga melihat Gerhana Matahari Cincin di Lapangan Sinapeul Lembang, Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Antusiasme warga melihat Gerhana Matahari Cincin di Lapangan Sinapeul Lembang, Bandung. Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Berdasarkan data yang diterima, GMC untuk wilayah Jabar melalui tiga fase yang diawali awal gerhana pada pukul 10.46 WIB, puncak gerhana pada pukul 12.38 WIB, hingga akhir gerhana pukul 14.24 WIB. Nantinya, pada fase puncak gerhana, matahari akan tertutup hingga 76,4 persen.
ADVERTISEMENT
GMC terjadi ketika bulan menutupi pusat matahari, meninggalkan tepi terluar matahari membentuk 'cincin api' dan dapat diamati dari permukaan bumi. Fenomena GMC terakhir kali teramati dari sebagian wilayah Indonesia pada 26 Januari 2009.