Warga Desa di Tuban Malu Ungkap Kekayaan Usai Jual Tanah untuk Lahan Minyak

18 Februari 2021 20:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah warga di Desa Sumurgeneng Tuban usai dapet duit dari penjualan tanah ke Pertamina. Berjejer mobil baru di depan rumah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah warga di Desa Sumurgeneng Tuban usai dapet duit dari penjualan tanah ke Pertamina. Berjejer mobil baru di depan rumah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Viralnya satu daerah yang dijuluki 'kampung miliarder' di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, menyisakan sejumlah cerita.
ADVERTISEMENT
Kini, ratusan warga yang telah mendapat uang miliaran dari menjual tanahnya ke PT Pertamina seolah tiarap dan sulit dimintai keterangan.
“Malu kalau diwawancarai,” kata salah satu warga yang enggan disebutkan identitasnya, Kamis (18/2).
Beberapa hari ini memang pemberitaan di hampir semua media massa soal desa miliarder ini cukup intens. Hal ini bermula dari viralnya video yang menunjukkan kiriman belasan mobil yang dibeli secara beramai-ramai oleh warga di kampung tersebut, setelah menjual tanah.
Suasana rumah warga di Desa Sumurgeneng Tuban usai dapet duit dari penjualan tanah ke Pertamina. Berjejer mobil baru di depan rumah. Foto: Dok. Istimewa
Tanah warga tersebut dijual untuk pembangunan kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR) Pertamina yang bekerja sama dengan perusahaan Rusia, Rosneft. Dari menjual tanah itu, rata-rata masyarakat setempat yang mayoritas hidup bertani mendapatkan uang Rp 8 miliar dan tertinggi Rp 28 miliar.
ADVERTISEMENT
“Saya beli satu mobil baru dari uang pembebasan lahan,” terang Priyanto (30), warga desa setempat, yang masih bersedia diwawancarai.
Ia menceritakan dulu tahun 2004 bapaknya membeli tanah dengan harga Rp 20 juta. Kini, tanahnya sudah laku Rp 4,5 miliar untuk kepentingan kilang minyak Tuban.
“Luas tanahnya lupa saya, tapi sekarang dapat uang sekitar Rp 4,5 miliar,” jelasnya.
Suasana rumah warga di Desa Sumurgeneng Tuban usai dapet duit dari penjualan tanah ke Pertamina. Berjejer mobil baru di depan rumah. Foto: Dok. Istimewa
Pemberitaan sebelumnya, di Desa Sumurgeneng ini ada sekitar 280 warga atau pemilik lahan yang terdampak proyek pembangunan kilang minyak. Semua warga telah setuju lahannya dijual untuk pembangunan proyek nasional tersebut.
“Semua warga Sumurgeneng telah setuju lahannya dijual untuk pembangunan kilang minyak,” jelas Kades Sumurgeneng, Gihanto, yang juga baru saja membeli mobil Avanza warna putih.
Suasana rumah warga Desa Sumurgeneng, Tuban. Banyak Toyota Innova terparkir. Foto: Dok. Istimewa
Harga ganti rugi lahan milik warga dibanderol dengan rata-rata berkisar Rp 600.000 per meter persegi. “Paling banyak sekitar Rp 28 miliar, itu orang Surabaya yang sudah lama memiliki lahan di sini,” jelas Kades Sumurgeneng.
ADVERTISEMENT
Imbas jual lahan itu, pihak desa setempat mencatat sudah ada 176 mobil baru yang dibeli warga sejak mereka menerima uang ganti rugi lahan kilang minyak hingga sampai saat ini. Bahkan, satu warga ada yang membeli 2 sampai 3 mobil mewah dengan uang tersebut.
Penandatanganan kesepakatan desain Kilang Tuban antara PT Pertamina (Persero) dan perusshaan migas asal Rusia, Rosneft PJSC di Moskow, Rusia, Senin (29/10). Foto: Dok. Pertamina