Warga di Ciledug Tak Tahu Petasan dari Bahan Al-Quran: Kondisi Terbungkus Koran

13 September 2021 20:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi petasan Foto: Dok.Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi petasan Foto: Dok.Pixabay
ADVERTISEMENT
Herman (47), pemilik hajatan kawinan di RT 01/RW006, Kelurahan Parung Serab, Ciledug, Tangerang, mendadak viral karena petasan untuk menyambut besan yang dibelinya ternyata berasal dari bahan sobekan Al-Quran.
ADVERTISEMENT
Dia bahkan awalnya sama sekali tidak mengetahui bahwa petasan yang dibelinya dari sebuah toko kelontong di daerah Tangerang Selatan (Tangsel) kertasnya dari sobekan Al-Quran.
Herman mengatakan, petasan itu sengaja dibelinya untuk acara pernikahan sang putri bungsu yang digelar Sabtu, (11/9). Saat dibeli, petasan tersebut digulung menggunakan kertas koran.
"Saya mah tidak tahu soal tulisan Arab sobekan bahan Al Quran itu, soalnya kan pas saya beli hari Jumat di warung kelontong, kondisi petasannya terbungkus kertas koran, dan berlapis-lapis," katanya kepada wartawan, Senin, (13/9).
Tulisan Arab diduga sobekan Al-Quran itu pun diketahui ketika petasan itu sudah dibakar dan diledakkan oleh warga setempat. Diduga di dalam petasan itu ada gunakan bahan bekas sobekan Al-Quran.
ADVERTISEMENT
"Pas sudah meledak, berhamburan tuh kertasnya, di sana baru ramai kalau ada tulisan Arabnya, pertama engga laporan ke saya, karena saya kan lagi terima besan. Di sana, warga lapor ke saudara saya, langsung sama saudara saya diminta ambilin tulisan Arabnya, dibersihkan dimasukkan kantong plastik, baru di sana saudara saya, nyampein ke saya," ujarnya.
Menurut dia, baru kali ini ia membeli petasan yang memiliki tulisan Arab, terutama di warung kelontong yang ada di Kota Tangerang Selatan itu.
"Saya kalau beli petasan memang di sana, anak saya tiga, waktu itu pas nikahin anak yang pertama sama kedua, belinya di sana juga, di warung kawasan Kota Tangsel, nah makanya pas si bungsu ini saya beli di sana juga, beli banyak saya, total Rp 120 ribu. Tapi, dari yang saya beli itu, baru ini yang ada tulisan Arabnya," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, Herman tak menyebut lokasi spesifik di mana toko kelontong yang dimaksud. Herman juga sudah melaporkan hal ini ke kepolisian.
"Sudah laporan saya, katanya lagi ditelusurin," ungkapnya.