Warga Iran Remehkan Imbauan Tetap di Rumah, Kematian Akibat Corona Meningkat
ADVERTISEMENT
Pemerintah Iran mengaku kecewa dengan masyarakat yang meremehkan imbauan untuk tetap di rumah. Akibatnya penularan virus corona di negara itu terus meningkat, angka kematian juga bertambah.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Associated Press, masyarakat Iran masih memadati pasar-pasar di kota-kota, jalanan masih penuh kendaraan, penumpang kendaraan umum juga masih banyak.
Situasi ini biasa menjelang Tahun Baru Persia yang akan jatuh pada Jumat (20/3). Namun tahun ini berbeda, Iran tengah dilanda wabah corona.
Pemerintah Iran telah mengimbau masyarakat tetap di rumah untuk mencegah penularan. Akibat imbauan yang diabaikan, jumlah pasien bertambah.
Pada Rabu (18/3) ada 147 orang meninggal dunia karena corona di Iran, menjadi total 1.135 orang hingga saat ini. Sementara jumlah penderita di Iran saat ini menjadi total 17.361 orang, terbesar setelah China dan Italia.
Wakil Menteri Kesehatan Iran Alireza Raisi mengatakan masyarakat yang masih memadati jalanan sangat mengecewakan.
ADVERTISEMENT
"Sekarang semua orang tahu tentang penyakit ini, dan anehnya beberapa orang tidak menganggapnya serius," kata Raisi.
"Jika masyarakat membantu, kita bisa mengendalikannya, dan jika tidak, maka wabah ini akan bertahan lebih dari dua bulan," lanjut dia.
Ibu kota Teheran saat ini menempati posisi puncak dalam jumlah penderita baru virus corona dengan 213 orang pada Rabu. Disusul oleh Isfahan sebanyak 162 orang.
"Bersabarlah untuk dua minggu atau lebih, insyallah, kita bisa mengatasi virus ini," kata Raisi.