Warga Komplain soal Pusat Penampungan Darurat, Zelensky Marahi Wali Kota Kiev

26 November 2022 13:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Foto: Umit Bektas/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Foto: Umit Bektas/REUTERS
ADVERTISEMENT
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengkritik Wali Kota Kiev, Vitali Klitschko, pada Jumat (25/11). Dia menerima banyak komplain tentang pusat penampungan darurat yang menyediakan listrik dan panas usai serangan Rusia pada infrastruktur energi Ukraina.
ADVERTISEMENT
Zelensky mengindikasikan bahwa Klitschko dan para pejabatnya tidak berbuat banyak untuk membantu penduduk. Bagi Zelensky, tingkat layanan yang tersedia di kota itu tidak cukup baik.
Zelensky juga mengkritik orang-orang yang menurutnya berbohong dalam laporan resmi mereka terkait pusat penampungan darurat. Kendati demikian, dia tidak membeberkan rincian lebih lanjut.
"Sayangnya, otoritas lokal belum bekerja dengan baik di semua kota. Secara khusus, ada banyak keluhan di Kiev," jelas Zelensky, dikutip dari Reuters, Sabtu (26/11).
"Tolong perhatikan—orang-orang Kiev membutuhkan lebih banyak dukungan. Banyak dari mereka mati listrik selama 20 atau bahkan 30 jam. Kami mengharapkan pekerjaan berkualitas dari kantor wali kota," lanjut dia.
Suasana di ibu kota Ukraina, Kiev saat tanpa listrik akibat serangan Rusia, Senin (31/10/2022). Foto: Sergei Supinsky/AFP
Ini merupakan pertengkaran publik yang jarang terjadi antara para pemimpin Ukraina. Zelensky tidak biasa melontarkan pernyataan semacam itu. Dia berusaha menumbuhkan citra persatuan nasional.
ADVERTISEMENT
Sehingga, Zelensky biasanya menghujani para pejabat dengan pujian.
Setelah serangan Rusia menghancurkan sistem pembangkit listrik Ukraina, pemerintah meluncurkan ribuan 'invincibility centre' atau 'pusat tak terkalahkan'. Masyarakat dapat mengakses air, panas, internet, dan telepon seluler melalui pusat-pusat tersebut.
Sejauh ini, 4.000 pusat telah didirikan, termasuk di Kota Kherson. Pasukan Rusia baru meninggalkan kota itu pada awal bulan ini.
Warga setempat terlihat berkumpul di pusat-pusat di kota tersebut untuk mengisi baterai gawai mereka. Pemerintah berencana membentuk lebih banyak pusat lagi dalam waktu mendatang.
Pemadam kebakaran bekerja untuk memadamkan api di pembangkit listrik termal di Kyiv, Ukraina, Selasa (18/10/2022). Foto: State Emergency Service of Ukraine/Reuters
Energi telah menjadi titik fokus invasi Rusia ke Ukraina. Zelensky mengatakan, lebih dari enam juta rumah tangga di negaranya masih terkena dampak pemadaman listrik pada Jumat (25/11).
Selama beberapa pekan terakhir, serangan sistematis melumpuhkan jaringan energi Ukraina. Mengingat musim dingin mendatang, krisis kesehatan dan pengungsi menjadi kekhawatiran utama.
ADVERTISEMENT
"Sampai malam ini, pemadaman listrik berlanjut di sebagian besar wilayah dan di Kiev. Secara total, lebih dari enam juta pelanggan," terang Zelensky, dikutip dari AFP.
Pada Selasa (22/11), operator jaringan listrik nasional Ukraina mengungkap bahwa kerusakannya sangat signifikan. Para pejabat akhirnya mendesak konsumen menghemat listrik.
"Kita semua harus siap untuk skenario apa pun, mengingat cara para teroris berperang melawan rakyat kita dan apa yang mereka coba lakukan," tegas Zelensky.