Anies Baswedan uji coba lapangan latih JIS

Warga Siap Menyongsong Kehidupan Baru Bersama Jakarta International Stadium

8 Desember 2021 12:50 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Warga Jakarta tengah menanti rampungnya ikon baru ibu kota. Sebuah bangunan yang akan menjadi stadion termegah di Indonesia: Jakarta International Stadium (JIS).
ADVERTISEMENT
Pembangunan stadion yang terletak di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, ini sudah mencapai 84,66% di minggu pembangunan ke-116.
Pekerja menyelesaikan pengerjaan tribun VVIP di Jakarta International Stadium, Jakarta, Selasa (30/11/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Antusiasme warga pun semakin tampak. Terutama di media sosial, tidak sedikit yang begitu penasaran dengan progres pembangunannya.
"Banyak sekali yang menanyakan progresnya dari hari ke hari, kemudian apa saja yang sudah terbangun mulai sesederhana kapan fasad itu selesai, kapan atap itu selesai," ujar Project Manager JIS Arry Wibowo beberapa waktu lalu.
"Jadi setiap milestone ini masyarakat sangat ingin tahu ya progres perkembangan ini dan mereka tentu sudah tidak sabar untuk menunggu stadion ini sampai dengan selesai 100 persen, sampai dengan nanti bisa dimanfaatkan dan diakses oleh masyarakat," imbuhnya.
Project Manager Jakarta International Stadium (JIS), Arry Wibowo bersama tim. Foto: kumparan
Wajar bila warga begitu tidak sabar dengan kehadiran JIS. Sebab stadion ini dibangun tidak hanya untuk pertandingan sepak bola. Arry memastikan JIS akan menjadi kawasan olahraga terpadu. Di sekitar stadion akan dibangun ruang terbuka hijau yang dapat dimanfaatkan warga untuk rekreasi dari sibuknya Kota Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kebahagiaan akan lebih lengkap karena JIS akan menjadi katalis dari regenerasi kota. Pembangunan JIS memicu pembangunan infrastruktur umum lainnya.
"Terutama akses menuju stadion perbaikan trotoar atau akses pedestrian, integrasi sarana angkutan umum massal, nah itu dampak yang luar biasa. Inilah simbol dari peradaban baru dengan dibangunnya Jakarta International Stadium," kata Arry.
Pekerja mengecek rumput di Jakarta International Stadium, di Jakarta, Selasa (30/11/2021). Foto: Indrianto Eko Suwarso/ANTARA FOTO
Senada dengan Arry, Lurah Papanggo Tomi Haryono mengatakan, pembangunan JIS turut mengubah wajah wilayahnya. Sebab kawasan tersebut menjadi lebih tertata.
"Adanya pembangunan JIS ini tentunya bagi Kelurahan Papanggo dan warga tentunya dampaknya baik sekali. Ya kalau kita melihat sebelum ada pembangunan itu sendirikan di situ banyak tempat-tempat liar seperti pemukiman terus juga ada pembuangan sampah itu semua, tapi setelah dibangun seperti ini tentu memberikan tempat baru bagi kami di Kelurahan Papanggo ini," kata Tomi.
Lurah Papanggo, Tomi Haryono. Foto: kumparan
Tidak hanya secara infrastruktur, Tomi juga yakin kehadiran JIS bisa membuat kualitas hidup warga meningkat. Sebab selain menjadi tempat olahraga baru, JIS juga bisa jadi tempat warganya mengais rezeki.
ADVERTISEMENT
"Harapan saya dengan dibangunnya stadion JIS yang baik ini tentunya juga bisa menggeliatkan perekonomian yang ada di lingkungan khususnya di Papanggo ini. Baik dari sektor perekonomian, lapangan pekerjaan, nantinya warga yang ada bisa ikut merasakan apa namanya dampak dari pembangunan JIS ini sendiri," kata Tomi.

Jakarta International Stadium Rumah Bagi Semua

Suasana pertandingan antara tim Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melawan tim DPRD DKI Jakarta saat uji coba lapangan latih di Jakarta International Stadium, (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (28/10/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
Pihak yang menantikan JIS selesai dibangun tidak hanya warga sekitar. Komunitas olahraga maupun pegiat pertunjukan juga tak sabar menggunakan stadion itu.
Sebab JIS dibangun tidak hanya untuk menggelar kegiatan olahraga. Tapi juga sudah disiapkan sebagai tempat pertunjukkan seperti konser musik, festival, pameran, dan sebagainya.
"Kita sudah dilengkapi oleh profesional sound system dan juga special lighting. Itu yang akan mendukung dari performance dari misal untuk pertunjukkan musik," kata Arry.
Pekerja memasang kursi penonton Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (16/11/2021). Foto: Aditya Pradana Putra/ANTARA FOTO
Tak kalah penting atap JIS yang dirancang bisa buka-tutup juga akan memudahkan penyelenggara acara dalam menentukan waktu pertunjukkan. Karena tidak ada lagi kekhawatiran akan cuaca.
ADVERTISEMENT
David Karto, co-founder label musik Demajors yang merupakan penyelenggara festival musik tahunan Synchronize, menyambut baik rencana itu. Baginya kehadiran JIS bisa jadi alternatif venue.
"Kalau memang JIS mempersiapkan tempatnya sebagai salah satu fasilitas untuk kegiatan seni budaya atau konser musik, ya tentunya bagi promotor atau musisi atau penyelenggara acara sangat senang ya karena memang posisi di Jakarta ini kan sangat kekurangan tempat gitu. Jadi kontekstualnya sekali lagi kalau memang JIS dipersiapkan ke arah sana ya pastinya sangat baik ya," kata David.
Pemilik label rekaman Demajors, David Karto. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Tidak hanya bagi pegiat musik, komunitas lari Skolari juga berharap hal yang sama. Founder Skolari Rinaldi Usman mengatakan, saat ini komunitasnya kerap berkegiatan di Gelora Bung Karno (GBK) dan Stadion Soemantri Brodjonegoro. Dengan hadirnya JIS, cakupan masyarakat yang bisa mendapatkan pelatihan lari gratis dari Skolari bakal meluas ke Jakarta Utara.
ADVERTISEMENT
"Kita berharap kita bisa juga untuk mengisi di sana. Karenakan kita pelatihan gratis untuk masyarakat ya. Jadi misalnya kita diberikan kesempatan di sana (JIS) kita akan cari pelatih yang daerah sana, akan cari murid daerah sana, sehingga pelayanan olahraga kepada masyarakat bisa lebih merata enggak cuma di GBK. Kasihankan sekarang orang-orang dari utara Kelapa Gading kan ke GBK," kata Rinaldi.
Jakarta International Stadium (JIS), Tanjung Priok, Jakarta Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Rinaldi menjelaskan, Skolari tidak butuh fasilitas mewah untuk bisa memberikan pelatihan lari untuk masyarakat. Sebab tujuan mereka adalah edukasi olahraga yang benar kepada masyarakat sehingga kehadiran lintasan lari dan ruang untuk latihan strength sudah cukup.
"Outdoor aja juga enggak apa-apa, yang penting kita ada tempat untuk larinya ya satu putaran 800 meter. Ada tempat buat pemanasan, pendinginan dan strength nanti kita siapin pelatih gratis buat masyarakat. Masyarakat bisa latihan kaga bayar," kata Rinaldi.
Aktivitas olahraga dari komunitas Skolari. Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Rinaldi ingin jadi bagian untuk menghidupkan JIS. Ia percaya JIS bisa menjadi tempat bagi masyarakat untuk menikmati olahraga.
ADVERTISEMENT
"Saya harap ini jadi satu fasilitas di Jakarta Utara yang akhirnya buat para atlet sepakbola dan yang menggunakan JIS ini bisa memperbaiki performanya karena fasilitasnya baik. Dan buat masyarakat bisa menikmati olahraga. Di situ Skolari ingin berpartisipasi kalau boleh," kata Rinaldi.
Dengan kehadiran berbagai komunitas dalam ekosistem JIS, maka tujuan agar tempat itu bisa hidup di luar pertandingan sepakbola bisa tercapai. JIS akan menjadi rumah bagi semua kalangan, tidak sekadar untuk mereka yang ingin jadi atlet profesional.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten