Warga Sipil Terjebak di Tengah Pertempuran Tentara Myanmar-Pemberontak Rohingya

29 Juni 2020 12:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Myanmar. Foto: RETUERS/Soe Zeya Tun
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Myanmar. Foto: RETUERS/Soe Zeya Tun
ADVERTISEMENT
Myanmar kembali memanas. Pertempuran sengit dilaporkan terjadi antara militer Myanmar dan kelompok Arakan Army.
ADVERTISEMENT
Arakan Army adalah kelompok pemberontak Muslim Rohingya yang melakukan aksi perlawanan terhadap Myanmar sejak Januari 2019. Pertempuran teranyar ini berlangsung di Rathedaung, Negara Bagian Rakhine, pada 25 Juni 2020.
Pertempuran antara tentara Myanmar dan pemberontak Arakan diduga telah menyebabkan puluhan warga sipil tewas.
Pengungsi Rohingya Foto: RETUERS/Soe Zeya Tun
Jumlah detail berapa warga sipil yang kehilangan nyawa tak bisa terkonfirmasi. Sebab, wilayah pertempuran di Rakhine masih dalam kondisi lockdown dan seluruh jaringan internet dimatikan.
Pertempuran terbaru ini mendapat perhatian khusus dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Area tempat pertempuran merupakan rumah bagi 10 ribu warga sipil.
PBB menyebut, laporan sumber lokal mereka warga sekitar begitu terimbas pertikaian berujung kekerasan. Bahkan terdapat warga yang terjebak di tengah-tengah pertempuran.
Pengungsi Rohingya kelelahan saat melarikan diri. Foto: REUTERS / Hannah McKay
"Kami mendesak kedua pihak mengambil langkah-langkah untuk segera menyelamatkan warga sipil," sebut keterangan PBB seperti dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
PBB juga meminta, tentara Myanmar menghormati hukum kemanusiaan internasional. Mereka menegaskan, perlunya gencatan senjata segera dilakukan lantaran pandemi virus corona masih terjadi di seluruh dunia.
Selain perhatian PBB, Wakil Indonesia untuk Komisi HAM Antar-Pemerintah ASEAN (AICHR) Yuyun Wahyunigrum juga menaruh kekhawatiran atas kejadian yang diduga terjadi pada 25 Juni 2020 lalu.
Pengungsi Rohingya Foto: REUTERS/Mohammad Ponir Hossain
Yuyun menyebut, peristiwa berdarah bermula saat tentara Myanmar melakukan operasi militer terhadap pemberontak Arakan Army.
Akibat makin memburuknya situasi, pada 27 Juni 2020 ribuan penduduk desa di Kyauktan di kota Rathedaung melarikan diri. Dirinya turut menerima laporan bahwa tentara Myanmar membakar rumah warga Rohingya.
Rohingya Foto: REUTERS/Damir Sagolj
Tindakan itu serupa dengan peristiwa 2017 lalu yang merupakan awal mula krisis kemanusiaan Rohingya.
Krisis kemanusiaan warga Rohingya di Myanmar telah berlangsung kurang lebih tiga tahun.
ADVERTISEMENT
Kelompok Rohingya yang mayoritas beragama Islam diduga menerima tindakan diskriminasi hingga kekerasan dari militer.
Menurut laporan tim pencari fakta PBB yang dirilis pada 2019, krisis kemanusiaan menyebabkan 740 ribu warga Rohingya melarikan diri dari Rakhine ke Bangladesh.
Terbaru, puluhan pengungsi etnis Rohingya yang terombang-ambing di lautan diselamatkan nelayan Aceh Utara.
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
***
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.