Warga Sri Lanka Serbu Kantor Perdana Menteri

13 Juli 2022 16:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe berbicara saat konferensi pers. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
zoom-in-whitePerbesar
Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe berbicara saat konferensi pers. Foto: AFP/ISHARA S. KODIKARA
ADVERTISEMENT
Ratusan pengunjuk rasa menyerbu kantor Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe. Mereka menuntut pengunduran dirinya pada Rabu (13/7/2022).
ADVERTISEMENT
Wickremesinghe otomatis menempati jabatan presiden setelah pengunduran diri Presiden Sri Lanka, Gotabaya Rajapaksa.
Tetapi, dia sendiri telah mengumumkan kesediaannya untuk mundur. Wickremesinghe menunjukkan kesediaan untuk membentuk pemerintahan persatuan.
Kendati demikian, para pengunjuk rasa tidak merasa puas. Mereka memandang Wickremesinghe sebagai sekutu klan Rajapaksa.
Para pengunjuk rasa lantas mendesak agar dia segera angkat kaki. Warga telah meletuskan pertempuran jalanan dan mengadang petugas polisi.
"Ranil pulang!" teriak mereka, dikutip dari Reuters, Rabu (13/7/2022).
"Kami ingin Ranil mundur. Tangkap semua orang yang membantu Gota [presiden] melarikan diri. Kami ingin uang curian kami kembali," tegas seorang demonstran berusia 30 tahun, S. Shashidharan.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api di kediaman Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, yang dibakar massa saat protes di Kolombo, Sabtu (9 /7/2022). Foto: AFP
Kepolisian Sri Lanka menembakkan gas air mata untuk mencegat penyerbuan. Pihaknya turut memberlakukan jam malam di seluruh Provinsi Barat, termasuk Ibu Kota Kolombo.
ADVERTISEMENT
Demi meredam protes, para pejabat mengumumkan keadaan darurat nasional tanpa batas waktu.
Kerusuhan itu menyusul kepergian Rajapaksa ke Maladewa bertepatan dengan hari pengunduran dirinya pada Rabu (13/7/2022). Dia terburu-buru menyelamatkan diri demi menghindari penahanan.
Rajapaksa mengumumkan keputusan itu usai pengunjuk rasa menduduki Istana Presiden pada Sabtu (9/7/2022).
Namun, pemerintah belum mengkonfirmasi jadwal pengunduran diri resmi Rajapaksa. Para pengunjuk rasa yang muak akhirnya kembali mengobarkan protes.
Proses suksesi presiden dapat memakan waktu sekitar 3-30 hari. Parlemen Sri Lanka perlu memilih seorang anggota parlemen untuk menjalani masa jabatan Rajapaksa. Dia seharusnya menyelesaikan tugas itu pada November 2024.