Warna Warni Hari Waisak: Ada Pawai di Borobudur; Napi Dapat Remisi

17 Mei 2022 7:56 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pawai Hari Waisak di Borobudur, Senin (16/5). Foto: Dok: Kementerian Agama
zoom-in-whitePerbesar
Pawai Hari Waisak di Borobudur, Senin (16/5). Foto: Dok: Kementerian Agama
ADVERTISEMENT
Umat Buddha Indonesia merayakan hari Waisak Tri Suci Waisak 2566 Buddha Era (BE) atau 2022, Senin (16/5).
ADVERTISEMENT
Berikut kumparan merangkum sejumlah perayaan di beberapa daerah dan beberapa berita lainnya terkait hari Waisak.
Ribuan Umat Buddha Pawai Menuju Candi Borobudur
Ribuan umat Buddha Indonesia menggelar pawai dari Candi Mendut menuju Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, dalam rangka merayakan hari Waisak Tri Suci Waisak 2566 Buddha Era (BE) atau 2022.
Prosesi pawai mengiringi api suci, air berkah, dan hasil alam itu diikuti berbagai majelis Buddha di Indonesia, Senin (16/5).
Peserta pawai mulai bergerak dari pelataran Candi Mendut sekitar pukul 07.30 WIB. Rangkaian pawai memenuhi Jalan Mayor Kusen, Mungkid, Magelang, bergerak melewati simpang Tugu patung Soekarno-Hatta kemudian lewat Jalan Bala Putra Dewa.
Rangkaian pawai diawali dengan rombongan sepeda yang dipimpin Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kemudian diikuti para biksu, biksuni, dan rohaniawan, serta perwakilan majelis Buddha lainnya.
Pawai Hari Waisak di Borobudur, Senin (16/5). Foto: Dok: Kementerian Agama
Pawai juga diikuti Ketua Umum Perwakilan Umat Buddha Indonesia (WALUBI) Sri Hartati Murdaya dengan mengendarai mobil hias, serta jajaran pimpinan Persatuan Umat Buddha Indonesia (Permabudhi).
ADVERTISEMENT
Perwakilan agama lainnya juga menyambut peserta pawai menjelang masuk gerbang Candi Agung Borobudur. Dalam pawai tersebut peserta juga menampilkan semangat persatuan dengan mengenakan pakaian nusantara dari 34 provinsi serta kearifan lokal
Majelis Buddha yang mengikuti pawai di antaranya Majelis Theravada Indonesia, Sangha Theravada Dharmayut Indonesia, Sangha Mahayana, Sangha Tantrayana Palpung, Sangha Mahanikaya Indonesia, Majelis Kasogatan dan Madatantri, Majelis Agama Buddha Guangji Indonesia dan Majelis Matresia.
Pawai Waisak ini juga mendapat perhatian dari turis mancanegara yang sengaja hadir menyaksikan rangkaian perayaan Tri Suci Waisak. Mereka berasal dari Thailand, Malaysia, Singapura, Taiwan, dan negara lainnya.
Ritual Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit. Foto: Dok: Kemenag
Ritual Pengambilan Air Berkah Umbul Jumprit dan Maknanya bagi Umat Buddha
Salah satu rangkaian ritual peringatan perayaan Hari Raya Waisak adalah pengambilan air berkah Umbul Jumprit di lereng Gunung Sindoro, tepatnya di Desa Jumprit, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag), prosesi pengambilan air berkah dari mata air alam Umbul Jumprit ini dilakukan pada Minggu (15/5) dan merupakan rangkaian dalam menyambut perayaan Tri Suci Waisak 2566 Tahun Buddhis.
Pengambilan air berkah dilakukan oleh ratusan biksu, biksuni, dan umat Buddha Indonesia dari berbagai majelis. Prosesi ritual berlangsung dengan khidmat. Para perwakilan majelis bergantian melakukan ritual yang diawali dengan penyalaan dupa dan lilin panca warna.
Ritual Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit. Foto: Dok: Kemenag
Ada delapan majelis Buddha yang mengikuti ritual air berkah ini, yakni Majelis Theravada Indonesia, Sangha Theravada Dharmayut Indonesia, Sangha Mahayana, Sangha Tantrayana Palpung, Sangha Mahanikaya Indonesia, Majelis Kasogatan dan Madatantri, Majelis Agama Buddha Guangji Indonesia dan Majelis Matresia.
Hadir pula dalam ritual pengambilan air berkah itu, Kabag Keuangan dan Umum Ditjen Bimas Buddha Kemenag Triroso, para Pembimas Buddha dan tokoh masyarakat setempat.
ADVERTISEMENT
Mewakili Plt Dirjen Bimas Buddha Kemenag, Triroso, mengatakan, pengambilan air berkah yang digelar setiap menyambut perayaan Waisak memiliki makna mendalam bagi umat Buddha di Indonesia.
Ritual Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit. Foto: Dok: Kemenag
"Dalam agama Buddha, tentunya kita menyambut perayaan Waisak dengan menyelaraskan alam dan air yang menjadi sumber kehidupan, kebersihan dan lambang kerendahan hati serta ketenangan dalam kehidupan," kata Triroso dikutip dari laman resmi Kemenag, Senin (16/5).
"Untuk itu tradisi pengambilan air berkah ini akan tetap dilestarikan dan memaknainya bukan sekedar ritual melainkan secara esensial dari air yang perlu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari," sambungnya.
Ilustrasi Kemenkumham. Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Kemenkumham Berikan Remisi Khusus Waisak ke 1.252 Napi, 7 Orang Bebas
Remisi Khusus (RK) diberikan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) kepada 1.252 dari 1.988 narapidana beragama Buddha di seluruh Indonesia. Remisi khusus tersebut diberikan bertepatan dengan Hari Raya Waisak Tahun 2022 yang jatuh pada Senin (16/5).
ADVERTISEMENT
Dari total penerima remisi khusus Waisak itu, 1.245 narapidana di antaranya menerima RK I atau pengurangan sebagian dengan rincian 116 narapidana menerima remisi sebanyak 15 hari, 768 narapidana mendapat remisi sebanyak 1 bulan, 211 narapidana memperoleh remisi 1 bulan 15 hari, dan 2 bulan remisi bagi 150 narapidana.
"Sementara itu, tujuh narapidana lainnya menerima RK II atau langsung bebas," ujar Koordinator Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) Kemenkumham Rika Aprianti melalui keterangan tertulis, Senin (16/5).
Lebih lanjut, Rika mengatakan bahwa remisi diberikan pihaknya kepada narapidana yang dinilai telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif, seperti telah menjalani pidana minimal 6 bulan, tidak terdaftar pada register F, serta turut aktif mengikuti program pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan Negara (Rutan).
ADVERTISEMENT
Selain itu, Rika memastikan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) memastikan hak-hak narapidana, seperti pemberian remisi, asimilasi dan integrasi, layanan kunjungan baik tatap muka maupun online, layanan kesehatan, tetap diberikan meski masih dalam situasi pandemi COVID-19.
Ilustrasi Kunjungan Tahanan KPK. Foto: Dok Humas KPK
KPK Buka Kunjungan untuk Tahanan Beragama Buddha Rayakan Waisak Bersama Keluarga
Dalam rangka memperingati Hari Raya Waisak 2556 BE, KPK memfasilitasi kunjungan tahanan di Rutan KPK Gedung Merah Putih, Kavling C1, & Guntur. Kunjungan ini untuk memfasilitasi tahanan beragama buddha untuk bisa merayakan Waisak bersama keluarga.
"Hal ini untuk memberi kesempatan bagi tahanan yang beragama Buddha bisa merayakan Hari raya Waisak bersama keluarga dan kerabatnya," tulis KPK dalam cuitan Twitter resminya, dikutip Kumparan pada Senin (15/5).
ADVERTISEMENT
Kunjungan tersebut dilakukan secara daring, dan akan dilaksanakan pada pukul 09.00 sampai 12.00 WIB.
Ketentuan itu sesuai Surat Edaran Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham Tahun 2020 tentang Langkah Progresif Penanggulangan Penyebaran COVID-19, kunjungan dilakukan secara daring.
Dalam rangka pengamanan hari Tri Suci Waisak 2022, Polres Metro Tangerang Kota lakukan sterilisasi di beberapa rumah ibadah bagi masyarakat Buddha di Kota Tangerang, Banten, Senin (16/5/2022). Foto: Dok. Istimewa
Gegana Sisir 2 Vihara di Kota Tangerang
Polres Metro Kota Tangerang mengerahkan tim Gegana untuk melakukan penyisiran di dua vihara. Di setiap sudut ruangan Tim Gegana melakukan pemeriksaan.
Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menjelaskan upaya sterilisasi dilakukan untuk memastikan Keamanan dan kenyamanan bagi umat Buddha dalam melakukan peribadatan Tri Suci Waisak pada Senin (16/5).
"Polri berkewajiban menjaga situasi aman pada setiap perayaan hari besar umat di Indonesia, di turunkannya pasukan Gegana guna memastikan tidak ada gangguan saat peribadatan Tri suci Waisak bagi umat Buddha di Kota Tangerang," jelas dia.
Dalam rangka pengamanan hari Tri Suci Waisak 2022, Polres Metro Tangerang Kota lakukan sterilisasi di beberapa rumah ibadah bagi masyarakat Buddha di Kota Tangerang, Banten, Senin (16/5/2022). Foto: Dok. Istimewa
Menurutnya, di Kota Tangerang kerukunan umat beragama sangat terjaga dan terawat, Kombes Zain menjamin upaya pencegahan terhadap gangguan itu.
ADVERTISEMENT
Bahkan Polres Metro Tangerang Kota juga menempatkan anggota dibantu TNI dan Pemerintah Daerah di Vihara-Vihara yang ada di Kota Tangerang.
"Toleransi yang sudah terbangun dengan baik akan terus terjaga di Kota Tangerang," tukasnya.