Was-was Menunggu Kepastian Berangkat Haji 2020

2 April 2020 7:16 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah melaksanakan tawaf terakhir dalam rangkaian haji (Tawaf al-Wadaa) mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Foto: AFP/Abdel Ghani BASHIR
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah melaksanakan tawaf terakhir dalam rangkaian haji (Tawaf al-Wadaa) mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Foto: AFP/Abdel Ghani BASHIR
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona telah menjangkit hampir semua negara di dunia dan berdampak pada seluruh aspek kehidupan. Termasuk juga agenda tahunan umat Islam, yakni ibadah Haji di Makkah.
ADVERTISEMENT
Arab Saudi meminta umat Islam untuk menunda sementara persiapan haji. Pandemi virus corona di Arab Saudi menimbulkan pertanyaan baru apakah ibadah haji dapat dilaksanakan tahun ini.
Dilansir AFP, Menteri Urusan Haji Arab Saudi, Mohammad Benten mengatakan masih belum pasti apakah ibadah haji tahun ini dapat berjalan sesuai jadwal, yaitu pada akhir Juli. Sebab dalam keadaan saat ini, yang paling penting adalah memastikan kesehatan dan keselamatan warga negara, khususnya umat Islam di seluruh dunia.
"Arab Saudi sepenuhnya siap untuk melayani peziarah dan jemaah umrah," kata Mohammad Benten kepada stasiun TV Al-Ekhbariya yang dikelola pemerintah, Selasa (31/3).
Jemaah berkumpul di sisi Ka'bah saat menjalankan tawaf di Masjidil Haram, Makkah. Foto: AFP/FETHI BELAID
"Namun dalam keadaan seperti ini, ketika kita berbicara tentang pandemi global. Kerajaan lebih mementingkan untuk melindungi kesehatan umat Muslim dan warga negara, sehingga kami meminta saudara-saudara umat Muslim di seluruh dunia untuk menunggu sampai situasinya jelas," lanjutnya lagi.
ADVERTISEMENT
Hal ini pun mendapat tanggapan dari Menteri Agama Fachrul Razi. Fachrul mengatakan, jika pada akhirnya Arab Saudi membatalkan pelaksanaan haji tahun ini, maka pemerintah akan mengembalikan seluruh biaya haji yang telah dibayarkan jemaah.
Dia mengatakan, Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) sampai saat ini telah dilunasi oleh 83.337 jemaah.
"Jika ternyata haji tahun ini dibatalkan, dana yang disetorkan saat pelunasan, dapat dikembalikan lagi ke jemaah," ujar Fachrul.
Jemaah melaksanakan tawaf terakhir dalam rangkaian haji (Tawaf al-Wadaa) mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Foto: AFP/Abdel Ghani BASHIR
Untuk tahap awal, pelunasan ini akan berlangsung hingga 30 April 2020. Pengembalian ongkos haji ini adalah skenario Kemenag jika haji dibatalkan. Kemenag juga masih terus menggarap persiapan haji sebagai skenario jika haji tahun ini tetap diselenggarakan.
Fachrul mengatakan hingga saat ini, persiapan layanan haji di Arab Saudi mulai dari akomodasi, transportasi darat, dan katering masih terus berjalan. Namun pembayaran uang muka, termasuk penerbangan belum dilakukan.
ADVERTISEMENT
"Proses pengadaan layanan juga terus berjalan hingga kontrak, namun belum ada pembayaran uang muka," ungkapnya.
Akibat penyebaran virus corona, Kemenag menunda manasik haji yang melibatkan massa. Sebagai gantinya, Kemenag akan mendistribusikan buku manasik kepada calon jemaah, memanfaatkan televisi dan radio untuk pembelajaran, menggunakan sarana online, hingga edukasi dan sosialisasi di media sosial.
Jemaah haji mendaki bukit Jabal Rahmah ketika melaksanakan wukuf di Arafah. Foto: Darmawan/Media Center Haji
"Skema pembekalan petugas haji yang melibatkan kerumunan juga ditiadakan, diganti dengan pembekalan daring," lanjutnya.
Lalu, bagaimana dengan pembuatan paspor bagi calon jemaah haji di kantor imigrasi? Menkumham Yasonna Laoly menjelaskan, sebenarnya paspor jemaah haji sudah 80 persen diproses.
"Jadi karena ini sudah terencana dan sesuai dengan ketentuan, jadi pengurusan paspor jemaah haji itu sudah selesai 80 persen. Namun, kami mendapat informasi, bahkan dari pemerintah Arab Saudi, ada berita mengatakan tunda dulu persiapan untuk mau naik haji," kata Yasonna.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, Ketua DPP PDIP Bidang Hukum itu menuturkan pihaknya akan bekerja sama dengan TNI/Polri untuk menjaga penerapan social distancing apabila pembuatan paspor bisa berjalan. Dia menyebut pihaknya akan menyesuaikan dengan kebijakan pemerintah Arab Saudi.
Jemaah melaksanakan tawaf terakhir dalam rangkaian haji (Tawaf al-Wadaa) mengelilingi Ka'bah di Masjidil Haram, Makkah. Foto: AFP/Abdel Ghani BASHIR
"Yang pasti kalau itu terjadi, kami akan menyiapkan, kami akan meminta bantuan TNI/Polri, tentu prinsip social distancing akan dilakukan, ini akan kami lakukan. Nanti kalau ini dibuat kebijakan baru oleh pemerintah Arab Saudi, tentu kami pemerintah akan membuat persiapan secara khusus untuk itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Arab Saudi telah menangguhkan ibadah umrah sebagai langkah antisipasi penularan virus corona. Sementara pada awal bulan ini, Arab Saudi menghentikan ibadah salat di masjid-masjid. Warga diminta untuk beribadah dari rumah.
ADVERTISEMENT
Arab Saudi juga menjadi salah satu negara yang terdampak pandemi corona. Kementerian Kesehatan Saudi melaporkan 1.563 orang terinfeksi dan 10 orang tewas akibat corona.
==========
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!