Waspada Ancaman Virus Corona di Indonesia

25 Januari 2020 6:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, dr Muchlis Achsan Udji meninjau ruang perawatan RSUP Kariadi Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Tim Penyakit Infeksi Emerging RSUP dr Kariadi, dr Muchlis Achsan Udji meninjau ruang perawatan RSUP Kariadi Semarang. Foto: Afiati Tsalitsati/kumparan
ADVERTISEMENT
Virus Corona asal Wuhan, China, telah mewabah setidaknya di 7 negara, termasuk Thailand, Vietnam dan Singapura yang bertetangga dengan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meski belum ada yang positif terjangkiti di Indonesia, pemerintah telah mewaspadai penyebaran virus Corona. Kementerian Kesehatan juga telah bekerja sama dengan World Health Organization (WHO) untuk menyiapkan strategi mengantisipasi penyebaran virus corona yang berasal dari Wuhan.
Kemenkes telah mengaktifkan kembali 100 Rumah Sakit rujukan Flu Burung yang sudah ada SK Menkes nomor 414 tahun 2007. Ini dilakukan untuk meng-update kemampuan, logistik, Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan kasus virus corona.
Pegawai di lingkungan gedung BRI 1 dan BRI 2 menggunakan masker karena dugaan virus corona, Jakarta, Kamis (23/1). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
Sementara itu, dua hari kemarin, Kamis (23/1), sempat digegerkan dengan kabar seorang pegawai Huawei yang berkantor di Gedung BRI 2, Jalan Sudirman, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, diduga terjangkit virus corona. Setelah diperiksa, pegawai tersebut hanya terkena radang tenggorokan.
ADVERTISEMENT
Selang sehari kemudian, Jumat (24/1), seorang pasien di Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara, suspect (dicurigai) terjangkit virus corona. Saat ini, pasien tersebut telah diisolasi untuk penanganan lebih lanjut, termasuk tes laboraturium yang lalu dikirim ke Litbang Kemenkes.
Rumah sakit Prof. Dr. Sulianti Saroso Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
"Ada satu orang pasien dengan suspect (virus corona), tetapi kondisi saat ini masih stabil dan tidak ada perburukan," kata Diany saat konferensi pers di kantornya.
"Belum dinyatakan sebagai (kasus) new corona," imbuhnya.
Tak hanya di Jakarta, tiga turis asing di Bali juga dicurigai terjangkit virus Corona. Mereka sempat menjalani observasi di RSUP Sanglah.
Ilustrasi Virus Corona. Foto: Shutter Stock
Masing-masing terdiri dari seorang WN Meksiko yang baru saja melakukan perjalanan dari China, Filipina, Jakarta, dan Bali. Lalu dua orang lainnya adalah WN China dengan rentang usia 5-6 tahun.
ADVERTISEMENT
Hasil lab satu di antara mereka sudah keluarkan. Hasilnya, WN Meksiko dinyatakan negatif terjangkit virus corona.
“Yang satu hasilnya negatif. Direncanakan akan dipulangkan oleh dokternya yang merawat. Diizinkan rawat jalan. Yang negatif yang Meksiko,” ujar Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Sanglah, dr I Ketut Sudartana.
Sedangkan dua bocah asal China masih dirawat dan diisolasi di RSUP Sanglah sambil menunggu hasil lab.
Pesan dari Jokowi dan Ma'ruf Amin
Presiden Joko Widodo meminta masyarakat untuk waspada terhadap penyebaran virus ini. Ia juga telah memerintahkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan jajarannya untuk mengawasi dan mengantisipasi masuknya virus tersebut.
"Saya sudah perintahkan ke Menkes untuk mengawasi secara detail (masalah virus corona), diawasi, dan kita kan juga sudah siap men-cek dengan scanner setiap kedatangan dari luar," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta.
Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wapres Ma'ruf Amin sebelum memimpin rapat kabinet terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (11/12). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Selain itu, Ma'ruf juga mendapatkan laporan dari Kemenkes bahwa sejauh ini belum ada virus Corona masuk Indonesia. Ia juga menyerahkan seluruh strategi penanganan pencegahan masuknya virus Corona ke Kemenkes.
ADVERTISEMENT
"Tapi untuk menjaga dan mengantisipasi kemungkinan, Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan antisipasi mereka yang datang dari berbagai di luar negeri khususnya dari China, khusus dari Wuhan. Jadi sudah ada antisipasi," ungkap Ma'ruf.
Antisipasi di Berbagai Daerah
Kemenkes telah menginstruksikan masing-masing Dinas Kesehatan tiap-tiap daerah untuk mengantisipasi wabah virus Corona. Rumah-rumah sakit seperti di Bandung, Aceh, Surabaya dan lainnya telah mempersiapkan ruang isolasi khusus bagi pasien yang diduga terjangkit corona.
Misalnya, di RS Hasan Sadikin Kota Bandung telah menyiapkan lima ruang isolasi bagi pasien yang terjangkit virus corona.
"Kami punya 33 ruang isolasi infeksi, 5 ruang isolasi infeksi khusus, dan di IGD juga khusus ada ruang infeksi untuk pasien yang dicurigai terjangkit virus," ucap Direktur Utama RSHS Bandung Nina Susana Dewi.
RSHS Bandung sediakan ruang isolasi bagi suspect virus corona. Foto: kumparan
Di Semarang, RSUP Dokter Kariadi juga telah menyiagakan dua ruang isolasi jika nantinya ada pasien yang terjangkit virus corona. Dua ruangan bertempat di IGD dan lantai 6 Gedung Rajawali. Tim yang terdiri dari 23 dokter juga telah disiapkan.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga telah menyiapkan tiga rumah sakit sebagai tempat rujukan dan karantina jika ada warga yang diduga terpapar virus corona.
Tiga rumah sakit itu yakni RSUD Dr Soetomo di Surabaya, RSUD Saiful Anwar Kota Malang, RSUD Soedono di Madiun.
“Kalau sudah terdeteksi maka ada ruang isolasi di sini, untuk transit sementara. Setelah itu ada ruang isolasi permanen di (rumah sakit) Soetomo, Saiful Anwar, dan Soedono,” jelas Khofifah.
Lalu di Medan, RSUP Haji Adam Malik juga telah menyiapkan tim dokter dan 11 ruang isolasi. Pihaknya lebih mengutamakan kewaspadaan pada pasien yang memiliki riwayat bepergian ke China.
Sementara itu, RSPI Sulianti Sarono juga telah ditunjuk sebagai RS rujukan pasien yang diduga terjangkit virus corona. RSPI sudah berpengalaman menangani pasien yang terjangkit berbagai macam virus. Begitu juga telah memiliki tim dokter khusus untuk menangani kasus virus corona, meski hingga kini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan pasien yang terpapar virus corona.
ADVERTISEMENT
"Karena kami memang sudah biasa menangani kasus infeksi ini kami sudah punya tim khusus dan sudah terlatih sejak awal. Semua petugas kami sudah terlatih menangani kasus (virus)," tegas Diany.
Belum Darurat Secara Global
Kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Foto: AFP/FABRICE COFFRINI
WHO menyatakan status wabah virus corona asal China hanya dinyatakan "darurat di China," bukan darurat kesehatan global seperti yang sebelumnya diperkirakan.
Menurut WHO, terlalu dini untuk menyatakan wabah Wuhan berstatus "Darurat Kesehatan Publik Internasional".
"Saya tidak mengumumkan darurat kesehatan publik internasional hari ini," kata Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
"Jangan salah, ini adalah darurat di China. Ini belum menjadi darurat kesehatan global. Belum menjadi seperti itu," imbuhnya.
Petugas memindai masyarakat dengan alat khusus untuk mendeteksi virus corona di Wuhan, China. Foto: AFP/HECTOR RETAMAL
Hal senada juga disampaikan Dubes China untuk Indoensia Xiao Qian saat menyambangi Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan. Pihaknya hingga kini masih berkomunikasi dengan WHO untuk mengalisa penyebab munculnya virus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Kami bekerja sama dengan WHO melalui data dan teknologi untuk menemukan solusi dan analisis. Kami juga bekerja sama dengan komunitas internasional, khususnya WHO, apa yang harus dilakukan," jelasnya.
Cegah Virus Corona. Foto: Masayu Antarnusa/kumparan