Waspada Erupsi Freatik Gunung Salak Pasca-Gempa Bogor
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pasca-gempa yang terjadi di Wilayah Pamijahan, Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu berpotensi terjadi erupsi freatik di Gunung Salak.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari halaman resmi vsi.esdm.go.id, Gunungapi Salak merupakan salah satu Gunung api strato Tipe A dengan ketinggian ± 2210 mdpl. Secara administratif berada di wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Erupsi terakhir G. Salak terjadi tahun 1938 berupa erupsi freatik dari Kawah Cikuluwung Putri. Sejak itu kegiatan terakhir hanya berupa lumpur di Kawah Ratu dan Kawah Hirup serta tembusan solfatara dan fumarol di Kawah Ratu.
Perkembangan aktivitas terkini Gunung Salak pasca terjadinya gempa bumi dengan magnitudo 4,0 di Barat Daya Kota Bogor, pada Jumat (8/12) dini hari, adalah sebagai berikut:
Meskipun dari kegempaan cenderung normal, namun tetap perlu diwaspadai terjadinya erupsi freatik, berupa semburan lumpur atau erupsi uap air (steam explosion) yang dapat terjadi tiba-tiba, pasca terjadinya kenaikan gempa Tektonik Lokal beberapa hari lalu.
ADVERTISEMENT
Sementara, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat ada sebanyak 77 unit rumah mengalami kerusakan dengan korban yang terdampak sebanyak 77 KK dari 260 jiwa.
Kabid Kedaruratan dan logistik BPBD Kabupaten Bogor Adam Hamdani mengatakan peristiwa gempa bumi tersebut terjadi pada Jumat (8/12) pukul 02.00 WIB dengan magnitudo M 4,0.
"Kedalaman 5 km berdampak pada wilayah Kabupaten Bogor menyebabkan beberapa bangunan mengalami kerusakan," kata Adam dalam keterangannya, Senin (11/12).
Sementara, Bupati Bogor Iwan Setiawan akan menetapkan status siaga bencana, menurutnya, meski tak ada korban jiwa dalam gempa tersebut, namun dampaknya sangat luas.
"Ya harus (Status Bencana) biar bisa mencairkan BTT untuk perbaikan rumah di sini," ungkapnya.
Dia juga akan melakukan rehabilitasi atau perbaikan bagi rumah warga Pamijahan yang rusak akibat gempa tersebut.
ADVERTISEMENT
"Insyaallah di akhir tahun kami masih bisa persediaan Biaya Tak Terduga (BTT). Saya dari kemarin sudah mengirimkan tim dari DKP untuk mengassessment biaya yang harus dinilai anggarkan," ujarnya.