Waspada Kasus COVID-19 di Jabar, Gorontalo dan Maluku Utara Mulai Naik

2 November 2021 23:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Meski mencatatkan tren perbaikan dalam penanganan pandemi virus corona dalam tiga bulan terakhir, pemerintah mendapati masih ada beberapa provinsi mengalami peningkatan kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
Juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito, mengatakan tiga provinsi mengalami peningkatan kasus pada minggu ini yakni Jawa Barat, Gorontalo dan Maluku Utara.
"Merujuk pada data tren kasus positif di 34 provinsi terdapat tiga provinsi yang menunjukkan tren peningkatan di minggu terakhir yaitu Jawa Barat, Gorontalo, dan Maluku Utara," ujar Wiku dalam konferensi pers perkembangan penanganan COVID yang disiarkan di kanal YouTube BNPB, Selasa (2/11).
"Serta 6 provinsi yang di minggu sebelumnya juga mengalami peningkatan yaitu Bengkulu, Lampung, Daerah Istimewa Yogyakarta, Banten, Sulawesi Barat dan Papua," tambah dia.
Menuju periode Natal dan tahun baru, Wiku mengatakan penting untuk terus mengawasi pergerakan dan aktivitas masyarakat. Sebab, peningkatan jumlah kasus dipengaruhi oleh meningkatnya mobilitas masyarakat di waktu tertentu.
ADVERTISEMENT
Di samping evaluasi mobilitas masyarakat, pencegahan melalui perluasan jangkauan vaksinasi juga perlu diperhatikan.
"Hal ini perlu diantisipasi dan terus dievaluasi agar tidak kembali meningkat di minggu berikutnya. Cakupan vaksinasi untuk membentuk kekebalan tubuh masyarakat penting untuk terus ditingkatkan dan diperluas agar dapat tercapai perlindungan maksimal," ucap Wiku.
Wiku menjelaskan, vaksinasi saja jelas tidak cukup untuk menekan angka penularan COVID-19. Berkaca pada kondisi laju penularan di beberapa negara dunia dengan cakupan vaksinasi dosis lengkap, mereka tetap mencatatkan jumlah peningkatan kasus.
Hal itu tak lain karena kendornya kedisiplinan masyarakat dalam mematuhi protokol kesehatan terutama penggunaan masker.
Suasana puncak arus balik di Stasiun Pasar Senen, Jakarta. Foto: Akbar Nugroho Gumay/Antara Foto
Oleh karena itu, seluruh masyarakat harus disiplin menerapkan protokol kesehatan khususnya di momen Natal dan tahun baru mendatang guna mengantisipasi kembali melonjaknya kasus COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Di tengah aktivitas sosial yang mulai kembali normal, seluruh lapisan masyarakat harus menerapkan disiplin protokol kesehatan secara ekstra agar tidak membuka celah terjadinya penularan. Membaiknya situasi COVID-19 di Indonesia diharapkan dapat mendukung proses pemulihan ekonomi di negara ini," kata Wiku.
"Disiplin protokol kesehatan adalah modal utama kita untuk mendukung pemulihan ekonomi dan melakukan aktivitas sosial menuju periode akhir tahun dan di tahun baru 2022," tutupnya.