Waspada! Sejumlah Daerah Masuk Masa Puncak Bencana Hidrometeorologi

15 Januari 2021 13:57 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati. Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Sejumlah kejadian bencana alam terjadi pada awal tahun 2021. Bencana alam seperti tanah longsor hingga yang teranyar gempa berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Majene, Sulawesi Barat, pada Jumat (15/1) dini hari.
ADVERTISEMENT
Tak hanya longsor dan gempa, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga memperingatkan masyarakat akan adanya potensi bencana hidrometeorologi. Puncak bencana hidrometeorologi yang diperkirakan akan terjadi pada Januari dan Februari 2021, disebut Dwikorita terjadi akibat curah hujan yang intens dan berdurasi lama.
"Memasuki Januari, Februari, dan Maret masih ada juga tapi puncaknya untuk bencana hidrometeorologi dikhawatirkan puncaknya Januari dan Februari," ujar Dwikorita dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (15/1).
Bencana Hidrometeorologi adalah bencana yang dampaknya dipicu oleh kondisi cuaca dan iklim dengan berbagai parameter.
Beberapa parameternya di antaranya adalah peningkatan curah hujan, suhu ekstrem, cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang disertai angin kencang serta kilat atau petir.
Ilustrasi "banjir" oleh Indra Fauzi/kumparan Foto: Ilustrasi "banjir" oleh Indra Fauzi/kumparan
Atas potensi ancaman bencana itu, Dwikorita meminta agar masyarakat dapat mempersiapkan diri. Segala antisipasi harus dilakukan.
ADVERTISEMENT
Sebagai rujukan masyarakat, dalam dua hari ke depan Dwikorita pun mengingatkan soal adanya potensi cuaca ekstrem yang terjadi di sejumlah wilayah. Potensi hujan lebat, kata dia, patut diwaspadai seluruh masyarakat di beberapa wilayah seperti Jawa Timur, Papua Barat, Papua, hingga Sulawesi dalam dua hari ke depan.
"Mohon kewaspadaan terus disiapkan diterapkan dan khusus untuk cuaca ini mungkin ditambahkan, pada tanggal 15 Januari juga diprediksi dengan probabilistik lebih dari 60 persen itu potensi hujan lebat hingga ekstrem terjadi di Jawa timur, Papua Barat dan Papua," ucap Dwikorita.
"Kemudian untuk tanggal 16 untuk dengan probabilistik lebih dari 60 persen untuk potensi hujan lebat dapat mencapai ekstrem yaitu lebih dari 50 mm terjadi di wilayah sulawesi," lanjut dia
ADVERTISEMENT
Potensi multibahaya atau multirisiko baik dari aspek cuaca, iklim, gempa ataupun tsunami menurut Dwikorita telah diprediksi pihak BMKG akan meningkat intensitas sejak Oktober 2020 lalu. Sehingga ia meminta untuk masyarakat di daerah mana pun di Indonesia untuk tetap waspada akan potensi cuaca di daerahnya.
"Ini perlu diwaspadai terutama Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, dan Papua. Namun demikian di wilayah Sulawesi Barat tetap perlu juga memperhatikan hal tersebut," kata Dwikorita.