Waspadai Pengemis Bermodus Jual Tisu dan Air Minum Jelang Lebaran
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Ada kecenderungan baru, lebih rapi sekarang. Sebagian sekarang dagang, lebih rapi. Sebelumnya lusuh, sekarang dengan membawa tisu dan Aqua (air minum botolan-Red)," jelas Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi DKI Jakarta, Masrokhan, di Gedung Dinsos DKI Jakarta, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa (5/6).
"Itu berpura-pura bekerja. Itu kita sudah tahu gerak-geriknya," imbuhnya.
Masrohan mengimbau masyarakat untuk mewaspadai pengemis yang beroperasi dengan cara seperti itu menjelang Lebaran . Menurutnya, lebih baik masyarakat membayar infak dan sedekah ke tempat-tempat yang lebih terpercaya.
"Jangan memberi, kalau mau memberi ke yayasan-yayasan atau ke BAZIS (Badan Amil, Zakat, dan Sedekah) atau masjid-masjid itu lebih efektif daripada kasih ke jalanan, mengganggu ketertiban umum," imbaunya.
Masrokhan mengatakan, para para pengemis atau Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Jakarta yang berhasil diamankan akan dipulangkan ke daerah asal. Selain itu, para pengemis akan terlebih dahulu dibina untuk meningkatkan keterampilannya.
ADVERTISEMENT
"PMKS yang sudah kita jaring, kita bina, rehabilitasi spesial, dibina keterampilan, sehingga bisa mandiri. Lalu kita pulangkan daerah asal," terangnya.
Menjelang Lebaran 2018, Dinsos DKI Jakarta meningkatkan penjagaan di berbagai tempat publik dari pengemis. Mulai dari mal, tempat ibadah, tempat hiburan, hingga pasar tradisional.
Ada sekitar 452 anggota Satgas Pelayanan Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) diterjunkan untuk mengamankan Jakarta dari pengemis musiman. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan rasa nyaman dan ketertiban masyarakat.