Waswas Edi Rahmayadi soal Lonjakan COVID-19 di Sumut

16 Juli 2021 18:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancari di Rumah Dinas Gubernur Kamis (6/5). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi saat diwawancari di Rumah Dinas Gubernur Kamis (6/5). Foto: Rahmat Utomo/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengatakan kasus corona di wilayahnya semakin tinggi. Hal itu berdampak pada bad occupancy rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit pasien COVId-19 di Sumut.
ADVERTISEMENT
Dari data yang dimilikinya, BOR di Sumut sudah terisi 50% lebih.
"Bor kita 50 % sekian (terpakai). Ini sudah berbahaya sama kita, karena kondisi jumlah bed room kita juga sangat terbatas," ujar Edy Rahmayadi kepada wartawan, Jumat (17/6)
Karena itu dia telah mengintruksikan kepala daerah di Sumut di level 3 ataupun 4 penyebaran corona untuk lebih gencar melakukan pengetatan aktivitas masyarakat.
"Makanya kita evaluasi tadi, saya berbicara dengan 12 kabupaten dan kota yang pada level tiga untuk mengetatkan ini," kata Edy
Mantan Pangkostrad ini menjelaskan daerah level 3 terdiri dari Kota Binjai, Tebing Tinggi, Pematang Siantar, Padang Sidempuan lalu Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Langkat, Karo, Bupati Dairi, Nias dan Humbang Hasundutan. Sementara kota Medan dan Sibolga masuk di level empat.
ADVERTISEMENT
Lalu Mantan Pangkostrad ini juga menginstruksikan rumah sakit di daerah juga harus menambah ruangan khusus, bagi pasien yang terpapar virus corona.
" Diinstruksikan dan ditambah tempat tidurnya. Apabila, terjadi sesuatu yang tidak kita harapkan, sehingga rakyat ini tak menumpuk di Medan. Daerah masing-masing bisa mengendalikan rakyatnya," ujar Edy
Sementara itu berdasarkan data BNPB kasus corona di Sumut, Jumat (16/8) terus melonjak hari ini jumlahnya bertambah 937 kasus positif, sehingga totalnya ada 42717 kasus.
Untuk kasus pasien sembuh jumlahnya bertambah 175 orang, tercatat hingga kini ada 34.780 orang sembuh. Sedangkan untuk kasus kematian bertambah 9 orang, hingga kini total seluruhnya berjumlah 1293 orang.