Water Bombing Mulai Padamkan 7 Titik Api di Pegunungan Ijen

28 Oktober 2019 2:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Helikopter Water Bombing dikerahkan untuk padamkan kebakaran Gunung Ijen Foto: Pemkab Banyuwangi
zoom-in-whitePerbesar
Helikopter Water Bombing dikerahkan untuk padamkan kebakaran Gunung Ijen Foto: Pemkab Banyuwangi
ADVERTISEMENT
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengerahkan helikopter water bombing untuk mengatasi kebakaran di Pegunungan Ijen, Banyuwangi.
ADVERTISEMENT
Bantuan ini atas permintaan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menganggap pemadaman lewat udara menjadi satu-satunya cara efektif karena medan yang sulit.
Helikopter Water Bombing dikerahkan untuk padamkan kebakaran Gunung Ijen Foto: Pemkab Banyuwangi
"Kemarin sore helinya sudah datang, ya (Sabtu, 26 Oktober). Minggu pagi tadi telah beroperasi melakukan pemadaman. Terima kasih atas respons dari BNPB serta Pemprov Jatim, Gubernur Ibu Khofifah, yang turut membantu pengiriman armada udara untuk mengatasi kebakaran pegunungan Ijen," kata Anas dalam keterangannya.
Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Eka Muharram, menjelaskan pihaknya melakukan dua kali operasi water bombing. Operasi pertama dimulai sekitar pukul 07.30 WIB hingga pukul 10.20 WIB.
"Pada etape pertama tadi berhasil melakukan pengeboman di tujuh spot api di kawasan Gunung Merapi Ungup-ungup. Titik api yang terlihat sudah dibom air oleh petugas," kata Eka.
ADVERTISEMENT
Pada etape dua yang dimulai pukul 12.00, lanjut Eka, helikopter mengarah ke Gunung Ranti, yang lokasinya bersebelahan dengan Gunung Ijen. Pasalnya, Gunung Ranti juga ikut terbakar.
Bahkan akibat kebakaran tersebut, Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ijen dinyatakan tertutup untuk kunjungan wisatawan sejak Minggu (20/10/2019).
"Tadi ada pegawai Parhutani yang diajak ikut terbang. Gunung Ranti berada di bawah otoritas Perhutani," jelas Eka.
Suplai air diambil dari Selat Bali di sekitar Pantai Watudodol. Dalam sekali terbang, helikopter water bombing dapat membawa air 4.000 liter air dan menembakkan air hingga empat jam.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meninjau lokasi kebakaran hutan di kawasan Gunung Ijen Banyuwangi, Selasa (22/10/2019). Foto: ANTARA FOTO/Budi Candra Setya
"Airnya kami ambilkan di Pantai Watudodol karena sejumlah faktor. Selain jaraknya paling dekat, di sana juga gelombangnya tidak terlalu tinggi. Kalau Pantai Boom masih tergolong tinggi ombaknya," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Operasi ini akan terus berlangsung hingga tak ada muncul lagi titik api. Besok, kata Eka, operasi pemadam kebakaran akan diteruskan.
"Mengingat hari ini kondisi cuaca yang berawan dan berkabut. Rencananya besok kami akan lakukan lebih pagi lagi, untuk menghindari awan dan kabut," kata Eka.
"Selain itu, bila operasi pemadaman dirasa masih diperlukan hingga beberapa hari ke depan, maka pemkab siap memperpanjang masa tanggap darurat. Kami siapkan suratnya," pungkas Eka.
Anas telah menetapkan Status Tanggap Darurat penanganan bencana kebakaran hutan dan lahan untuk kawasan Pegunungan Ijen per 22 - 28 Oktober 2019. Penetapan status ini juga diikuti oleh Pemprov Jatim.
"Operasi ini 'kan mengacu pada status dan masa tanggap darurat dari Pemprov Jatim, karena yang mengendalikan pihak Pemprov Jatim. Masa tanggap darurat yang ditetapkan provinsi sendiri mengacu pada penetapan kabupaten," jelas Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Fajar Suasana.
ADVERTISEMENT