Pemerintah kini tengah berjibaku mengejar penyelesaian proyek kereta cepat Jakarta-Bandung . Sederet masalah menghambat penyelesaian proyek ini. Mulai dari perencanaan awal yang tidak matang hingga pembengkakan biaya atau cost overrun yang diprediksi mencapai Rp 27 triliun.
Pemerintah pun sampai merombak manajemen PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC ) agar pengerjaan proyek bisa dikebut. Kepada kumparan, Rabu (17/11) di kantor PT KAI, Jalan Juanda, Jakarta Pusat, Dirut PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi buka-bukaan mengenai masalah apa saja yang membelit proyek kereta cepat .
Mulai dari asal muasal cost overrun, rancangan awal yang membuat desain berubah, perubahan stasiun dari Walini ke Padalarang, hingga harga tiket kereta cepat yang dianggap mahal. Simak wawancara dengan pria yang akrab disapa Edo berikut ini:
Lanjut membaca konten eksklusif ini dengan berlangganan
Keuntungan berlangganan kumparanPLUS
Ribuan konten eksklusif dari kreator terbaik
Bebas iklan mengganggu
Berlangganan ke newsletters kumparanPLUS
Gratis akses ke event spesial kumparan
Bebas akses di web dan aplikasi
Kendala berlangganan hubungi [email protected] atau whatsapp +6281295655814