Web Diretas, KPU Batal Undang Ayu Ting Ting di Peluncuran Gerakan Klik Serentak

15 Juli 2020 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua KPU, Arief Budiman, pada Refleksi Pemilu 2019 dan Persiapan Pemilu 2020 di Ruang Sidang KPU, Jakarta, Rabu (22/1/2020). 
 Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua KPU, Arief Budiman, pada Refleksi Pemilu 2019 dan Persiapan Pemilu 2020 di Ruang Sidang KPU, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
KPU meluncurkan Gerakan Klik Serentak (GKS) sebagai tanda dimulainya tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih untuk Pilkada Serentak 2020. Namun, baru diluncurkan hari ini, website untuk mengecek data pemilih sudah diretas.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU, Arief Budiman, mengatakan peluncuran GKS hari ini rencananya akan diikuti dengan KPU dari daerah, kemudian diisi dialog dengan beberapa tamu. Salah satunya artis Ayu Ting Ting. Namun rencana itu batal karena website diretas.
"Minat publik terhadap web kita lindungihakpilihmu.kpu.go.id sangat luar biasa. Hari ini kami desain acara ini untuk terkoneksi langsung dengan beberapa daerah, makanya beberapa anggota KPU di daerah mereka akan klik bersama tokoh-tokoh di daerah," ucap KPU dalam peluncuran GKS di kantor KPU, Jakarta, Rabu (15/7).
"Kami juga akan berdialog dengan beberapa tokoh masyarakat. Kita sudah siapkan, dari Depok Mbak Ayu Ting Ting, Pak Hassan Wirajuda. Begitu alamat web dipublikasikan, sejak tadi malam web ini sudah mulai diserang," imbuhnya.
Website KPU untuk cek data pemilih tak bisa diakses. Foto: Dok. KPU RI
Website itu merupakan alamat bagi pemilih untuk mengecek apakah sudah terdaftar sebagai pemilih di Pilkada Serentak 2020. Arief menyebut, serangan peretasan justru meningkat hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Sampai tadi pagi berharap masih bisa dilakukan dialog langsung dengan daerah, tapi hari ini makin tinggi kuantitas serangannya. Tidak merusak web kita, aplikasi kita, tapi membuat kerjanya jadi lambat," tuturnya.
Arief mengatakan, gerakan mengecek data pemilih ini untuk mendukung coklit KPU. Yaitu proses verifikasi data pemilih dari DP4 Kemendagri menjadi Daftar Pemilih Sementara (DPS), kemudian menjadi Daftar Pemilih Tetap (DPT).
"DPT itulah yang berisi data yang sudah final, di dalamnya ada daftar pemilih per TPS," pungkasnya.
--------------------------
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)